Perubahan Hormon dan 3 Hal Ini Ternyata Jadi Penyebab Sariawan!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 5 Mei 2022 | 23:43 WIB
(Ilustrasi) ini penyebab sariawan yang kerap dialami seseorang, simak penjelasannya. (Pixabay.com)

CewekBanget.ID - Sariawan seringkali bikin kita merasa enggak nyaman.

Sariawan sendiri adalah luka di area mulut yang kerap menimbulkan pembengkakan hingga rasa nyeri dan perih.

Biasanya sariawan dapat hilang dengan sendirinya.

Tapi kita tetap harus mengetahui sejumlah penyebabnya berikut ini agar enggak lalai dan mengabaikan gejala sariawan yang mengarah pada penyakit serius.

Cedera

Sariawan dapat disebabkan oleh cedera atau kerusakan pada lapisan dalam mulut.

Biasanya hal ini terjadi saat kita enggak sengaja menggigit bibir, lidah, atau bagian dalam mulut.

Pemakaian kawat gigi dan mengunyah makanan yang terlalu keras juga dapat menyebabkan sariawan.

Kondisi Medis

Pada beberapa kondisi medis atau penyakit tertentu, sariawan dapat timbul sebagai gejala atau efeknya.

Kita dapat terkena sariawan ketika kekurangan vitamin, zat besi, atau B12.

Selain itu, melemahnya sistem imunitas dan infeksi juga dapat menyebabkan sariawan.

 
Konsumsi Makanan Pedas dan Berminyak

Kalau ini tentunya kita sudah tahu kan, girls?

Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas dan berminyak dapat meningkatkan risiko munculnya sariawan.

Luka sariawan juga dapat dipicu oleh jenis minuman tertentu, misalnya kopi yang terlalu panas.

Di samping konsumsi makanan dan minuman, kebiasaan buruk seperti merokok pun dapat menimbulkan luka sariawan.

Perubahan Hormon

Sariawan juga dapat terjadi akibat perubahan hormon.

Pada sebagian cewek, sariawan biasanya terjadi selama periode menstruasi.

Selain itu, perasaan tertekan, gelisah, dan stres juga dapat menjadi pemicunya.

Nah, itu dia beberapa penyebab umum timbulnya sariawan, girls.

Tapi jika sariawan kita enggak kunjung sembuh setelah berhari-hari atau malah menjadi lebih parah, sebaiknya periksakan ke dokter karena bisa jadi merupakan gejala dari penyakit lain yang jauh lebih serius, misalnya kanker mulut.

(*)