Stop Kebiasaan Menggigit Kuku kalau Enggak Mau 4 Hal Ini Terjadi!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 12 Mei 2022 | 23:45 WIB
Mengigit Kuku ()

CewekBanget.ID - Kita mungkin sering refleks menggigit kuku saat bosan, takut, atau gugup.

Bagi beberapa orang, hal ini bisa membantu perasaan menjadi agak lebih lega.

Tapi ternyata menggigit kuku bukan kebiasaan yang baik, nih.

Apa yang bakal terjadi kalau kita terbiasa menggigit kuku?

Perpindahan Kuman

Kuku tentu saja menyimpan berbagai jenis kuman dan bakteri.

Melansir dari Time, secara khusus, keluarga bakteri enterobacteriaceae seperti salmonella dan E. coli cenderung berkembang biak di bawah ujung kuku.

Makanya, ketika kita terbiasa menggigit kuku, bakteri dan kuman sangat mungkin masuk ke dalam mulut dan mencapai usus.

Inilah yang kemudian menyebabkan infeksi dan sakit perut hingga diare.

Baca Juga: 5 Warna Cat Kuku Ini Bikin Kulit Cerah Jadi Anggun Seketika!

Infeksi Kulit

Kebiasaan menggigit kuku juga dapat menyebabkan infeksi kulit yang disebut paronikia.

Paronikia adalah infeksi jaringan yang berdekatan dengan kuku, umumnya kondisi ini disebabkan oleh bakteri.

Kalau kita sering menggigit kuku, kulit di sekitar kuku lebih rentan mengalami luka atau lecet sehingga memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.

Infeksi bakteri dapat mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, atau penumpukan kotoran di sekitar kuku.

Dalam kasus yang parah, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengobati kondisi ini.

Melukai Gigi dan Gusi

Bukan cuma kuku, kebiasaan tersebut juga berdampak buruk bagi kesehatan mulut kita karena dapat merusak enamel gigi.

Bahkan, enggak jarang, gigi jadi patah gara-gara hal ini.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Model Kuku Palsu Biar Jari-jari Tangan Makin Cantik!

Sebuah temuan juga melaporkan bahwa orang yang terbiasa menggigit kuku mengalami pergeseran rahang.

Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan infeksi bakteri di gigi dan gusi.

Bau Mulut

Mengigit kuku memungkinkan bakteri berpindah dari kuku ke mulut kita.

Hal ini dapat berkontribusi dalam menyebabkan bau mulut.

Masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk hal tersebut.

Tapi tetap saja, lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?

 Baca Juga: Enggak Bikin Kusam, Ini 4 Warna Kuku Untuk Kulit Sawo Matang!

(*)