CewekBanget.ID - Ketika ada masalah dan buat stres, memang sebaiknya kita bercerita ke orang lain.
Salah satu orang yang bisa kita andalkan untuk menceritakan masalah kita adalah teman.
Jadi enggak heran kalau teman kita juga curhat ke kita kalau dirinya ada masalah.
Tujuannya curhat memang beragam, bisa jadi hanya minta didengarkan, untuk mengurangi beban dan stres, hingga mencari saran terbaik.
Apapun tujuan teman curhat pada kita, sebaiknya kita tetap perhatikan etika komunikasi biar enggak mengecewakan dia, ya!
Dikutip dari LifeHack via Parapuan, ini 7 etika komunikasi saat teman curhat.
1. Perhatikan dengan seksama
Berikan perhatian penuh padanya. Usahakan melakukan kontak mata untuk menunjukkan bahwa kita sedang hadir dalam percakapan itu.
Mendengarkan secara aktif melibatkan semua indera, dengan begitu teman tahu bahwa ceritanya menarik.
Baca Juga: Sahabat Curhat Melulu soal Pacarnya? Gini 4 Cara Menghadapinya!
2. Gunakan bahasa tubuh yang positif
Bahasa tubuh pendengar yang baik adalah terbuka.
Condongkan tubuh ke depan yang memberikan isyarat bahwa kita tertarik dengan apa yang diceritakan.
Ekspresi wajah berupa tersenyum, menunjukkan perhatian, atau menyampaikan empati yang memberi tahu pembicara bahwa mereka didengar.
3. Hindari menginterupsi pembicara
Menyela pembicaraan adalah tanda enggak hormat, misalnya seperti menunjukkan rasa frustrasi, tergesa-gesa, dan enggak penting.
Tunggulah sampai temanmu selesai berbicara, karena terkadang mereka hanya ingin didengarkan aja tanpa gangguan.
4. Ajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan adalah salah satu cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kita tertarik dengan topiknya.
Perhatikan pertanyaannya, jangan sampai membuatnya merasa risih atau enggak nyaman membagikannya denganmu.
Baca Juga: Punya Teman Sifatnya Bertolak Belakang sama Kita? Lakukan 4 Tips Ini!
5. Dengarkan saja
Jika situasinya enggak memungkinkan untuk bertanya, misalnya temanmu bercerita tentang pelecehan yang dialami, maka dengarkan saja.
Berikan dukungan kepadanya dengan mendengarkan, mungkin mereka sedang kalut dan butuh kehadiranmu sebagai pendukungnya.
6. Jangan dihakimi
Kita enggak harus setuju dengan cerita temanmu, tapi cobalah untuk enggak menghakimi perspektifnya karena berpotensi konflik.
Penghakiman yang salah juga membuat mereka jadi enggak nyaman lagi bercerita kepadamu, apalagi kalau masalahnya sangat berat termasuk percintaan, kekerasan, atau kegagalan.
7. Tawarkan bantuan
Terakhir, kita bisa menawarkan bantuan dengan bertanya, "Aku bisa membantumu dengan cara apa?"
Dengan begitu, temanmu merasa bahwa dirinya enggak sendirian menghadapi masalah tersebut karena ada kita yang mendukungnya.
Baca Juga: Pertemanan Bisa Berakhir? Ini Tandanya yang Enggak Bisa Dipungkiri!
(Ericha Fernanda/Parapuan)
Artikel ini telah tayang di Parapuan dengan judul "Etika Komunikasi saat Teman Curhat, Jadilah Pendengar yang Baik!"
(*)