Dalam hal pemberian resep oleh dokter kulit atau dokter estetik sekalipun, krim yang mengandung hidrokuinon umumnya dikombinasikan dengan bahan lain untuk mengurangi potensi efek sampingnya dan dikontrol durasi pemakaiannya.
Penggunaan produk mengandung hidrokuinon secara enggak tepat dapat menimbulkan iritasi, eritema (kemerahan di wajah terutama ketika terkena sinar matahari), depigmentasi confetti like (bercak putih pada kulit dengan pola menyerupai confetti), dan lainnya.
Menyembuhkan Efek Samping
Jadi, efek samping bahan berbahaya produk kosmetik atau kecantikan bisa diatasi enggak, sih?
Ini tergantung pada efek samping yang ditimbulkan.
Kalau efek samping berupa alergi atau iritasi, seperti merah, perih, dan gatal, umumnya dapat disembuhkan apabila mendapatkan penanganan yang tepat dan hanya bersifat sementara.
Tapi beberapa bahan berbahaya dapat sampai meningkatkan risiko kanker, gangguan janin pada ibu hamil, dan okronosis atau pigmentasi kulit; efek samping seperti itu bakal sangat sulit untuk ditangani.
Baca Juga: Baru Sembuh Sakit? Jangan Langsung Pakai Produk Kosmetik Ini. Bahaya!
Semakin tinggi konsentrasi kandungan bahan tersebut dan semakin lama durasi pemakaiannya, akan semakin tinggi pula derajat dan frekuensi keparahannya.
Jika kita sudah terlanjur mencoba kosmetik dengan bahan berbahaya dan mengalami efek samping buruk pada kulit, segera hentikan penggunaan produk dan konsultasi ke dokter.
Efek samping ringan hingga sedang seperti kulit kemerahan dan sebagainya mungkin dapat ditangani dengan pengobatan salep hingga laser secara intensif dan rutin.
Tapi lain lagi apabila efek samping sudah termasuk kanker kulit dan masalah sejenis.
Penanganan kanker kulit sendiri berbeda-beda sesuai jenis kanker kulit, derajat, besar, dan penyebarannya.
Makanya, selalu waspada dan jauhi kosmetik dengan kandungan berbahaya, ya!
Baca Juga: Nyaman dengan Style Tomboi, Clarice Cutie: Kadang Papi Enggak Suka!
(*)