Stop Victim Blaming dalam Kasus Kekerasan Seksual, Pahami Hal Ini!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 23 Juli 2022 | 16:20 WIB
Drama 'Love All Play' (foto : KBS)

CewekBanget.ID - Kasus pelecehan dan kekerasan seksual masih saja terjadi di berbagai tempat di dunia, termasuk di Indonesia, dan ini hal yang patut disayangkan.

Pasalnya, bahkan setelah informasi tentang jenis-jenis serta dampak pelecehan dan kekerasan seksual sudah beredar luas dan bisa diakses siapa saja, tindakan tersebut masih menimpa banyak orang, terutama perempuan.

Di sisi lain, masih banyak juga orang yang melakukan victim blaming alias menyalahkan korban kekerasan seksual gara-gara dianggap 'enggak melawan' atau 'hanya cari perhatian' ketika mereka speak up soal kasus yang menimpa mereka.

Jangan sampai kita melakukan atau mengalami victim blaming, deh. Ini penjelasan kenapa victim blaming adalah tindakan yang keliru dan membahayakan korban!

Victim Blaming

Victim blaming adalah situasi ketika korban disalahkan dan dituntut bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa dirinya, padahal ada pelaku yang jelas salah dalam hal ini.

Selain itu, victim blaming terjadi ketika orang-orang menduga kalau seseorang melakukan sesuatu untuk 'memancing' terjadinya tindakan buruk atau kekerasan, entah dari perilaku, kata-kata, maupun pakaiannya. 

Biasanya victim blaming dilakukan orang yang percaya bahwa seseorang menyebabkan dirinya sendiri tertimpa musibah, demi menjaga mindset kalau dunia sebetulnya aman-aman saja bagi mereka.

Nah, di sisi lain, victim blaming pula yang membuat korban dan penyintas, khususnya di ranah pelecehan dan kekerasan seksual, jadi takut untuk melaporkan kejadian yang mereka alami.

Baca Juga: Pelecehan Seksual Terjadi Bukan Karena Pakaian Korban. Cuma Mitos!

Kasus Dianggap Enteng

Budaya victim blaming, sayangnya, masih marak terjadi di tengah banyaknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual.