Hindari Penyakit, Berapa Kali Kita Harus Ganti Pembalut dalam Sehari?

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 30 Juli 2022 | 23:50 WIB
Overnight pad, pembalut panjang dengan wings yang bisa dipakai untuk mencegah darah menstruasi tembus di malam hari (trendhunter.com)

Prinsipnya, pembalut yang lebih sering diganti, lebih sehat.

Sebelum tidur saat haid, kita perlu menggunakan pembalut bersih untuk digunakan istirahat semalaman atau paling lama selama enam jam.

Segera ganti dengan pembalut bersih saat bangun tidur, ya! Pembalut yang enggak kunjung diganti lebih dari lima jam umumnya sudah mengeluarkan bau enggak sedap.

Sebelum muncul bau enggak sedap, ada baiknya kita sudah lebih dulu menggunakan pembalut yang bersih.

Sindrom Syok Toksik

Penggunakan pembalut yang enggak higienis dapat meningkatkan risiko sindrom syok toksik.

Kendati langka, namun penyakit ini berbahaya, lho! Bakteri dapat tumbuh pada pembalut atau tampon yang enggak kunjung diganti.

Lebih lama pembalut digunakan, bakteri yang berkembang di sana semakin banyak, kemudian bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui vagina lalu menyerang aliran darah, melepaskan racun, dan menyebabkan penyakit yang berdampak fatal.

Bakteri yang berpotensi fatal terkait sindrom syok toksik menstruasi adalah jenis Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A. 

Setiap cewek yang sedang haid perlu memahami gejala sindrom syok toksik, yang umumnya muncul dalam waktu tiga sampai empat hari sejak haid dimulai.

Tanda dan gejalanya antara lain demam yang kadang menyebabkan kita menggigil, detak jantung cepat, tekanan darah rendah hingga terkadang pusing saat berdiri setelah duduk, kulit berubah warna seperti terbakar sinar matahari, serta muncul kemerahan pada jaringan mulut, mata, atau vagina.

Baca Juga: Enggak Bikin Iritasi, Ini 3 Pembalut Organik Lokal Kualitas Oke!

Gejala sindrom syok toksik yang kurang umum lainnya yakni muntah, diare, dan nyeri otot.

Jika kita mengalami gejala di atas saat haid, segera dapatkan perawatan medis, ya!

(*)