CewekBanget.ID - Anemia atau kekurangan sel darah merah adalah kondisi yang cukup sering dialami masyarakat.
Kondisi ini khususnya dialami oleh anak-anak, remaja, dan ibu hamil.
Meski kadang enggak menimbulkan gejala serius, anemia juga enggak boleh disepelekan.
Kenali penyebab anemia dan bahaya yang mengintai kalau meremehkan kondisi yang satu ini.
Anemia
Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah kurang dari normal.
Di Indonesia, anemia termasuk masalah kesehatan yang cukup banyak dialami oleh masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 oleh Kemenkes RI, 48,9% ibu hamil mengalami kondisi anemia, didominasi rentang usia 15-24 tahun.
Anemia sering dialami cewek karena kurangnya asupan atau konsumsi makanan yang mengandung zat besi, pengaturan pola makan yang salah, gangguan haid, termasuk penyakit lainnya, seperti cacingan, dan malaria.
Bahaya Anemia
Jika kondisi anemia terus berlanjut tanpa perawatan yang tepat, ada sejumlah potensi bahaya yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Melansir Mayo Clinic, anemia yang parah bisa membuat kita sangat lelah sehingga enggak bisa melakukan atau menyelesaikan tugas sehari-hari.
Sedangkan dampak anemia pada ibu hamil bisa berupa komplikasi seperti pertumbuhan janin terhambat, bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi lahir sebelum waktunya (prematur), bayi mengalami kelainan bawaan, anemia pada bayi yang dilahirkan, hingga risiko perdarahan saat melahirkan.
Anemia dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau enggak teratur (aritmia).
Saat kita mengalami anemia, jantung kita harus memompa lebih banyak darah untuk mengganti kekurangan oksigen dalam darah.
Hal ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.
Beberapa anemia bawaan, seperti anemia sel sabit, bahkan juga dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Kehilangan banyak darah dengan cepat mengakibatkan anemia akut dan parah dan bisa berakibat fatal.
Terakhir, melansir Cleveland Clinic, anemia dapat meningkatkan risiko orang terserang infeksi, karena zat besi ikut berperan dalam sistem imunitas tubuh.
Berkurangnya kemampuan sel darah putih dalam membentuk sistem kekebalan menjadikan tubuh mudah terserang penyakit.
Selain itu, kondisi kurang darah dapat memengaruhi proses penyembuhan luka.
Jika kadar Hb rendah, penyembuhan luka akan lebih lama dan membuatnya mudah terinfeksi.
(*)