CewekBanget.ID - Kalau kita sebagai remaja cewek baru mengalami pubertas dan menstruasi, pasti masih banyak hal seputar haid yang terasa membingungkan.
Bahkan meskipun akses informasi kian terbuka, enggak jarang mitos-mitos seputar menstruasi masih bertebaran.
Kita perlu memahami fakta di balik berbagai mitos menstruasi agar dapat merawat diri dengan baik saat mengalaminya, ya.
Apa saja nih, mitos menstruasi yang ternyata enggak benar? Pernah mendengarnya di sekitar kita?
Menstruasi Pasti Datang Setiap Bulan?
Barangkali kita berpikir, siklus menstruasi sudah pasti akan datang sekali dalam setiap bulan.
Tapi sebetulnya wajar ketika cewek sedang menggunakan kontrasepsi, baik dalam bentuk pil maupun IUD, dan enggak mengalami menstruasi setiap bulannya.
Nah, hanya saja, kalau kita enggak sedang berada dalam kondisi tersebut, memang seharusnya kita mengalami menstruasi bulanan, girls.
Kalaupun menstruasi kita datang terlambat, biasanya hal itu disebabkan beberapa faktor seperti stres atau berat badan.
Kalau dalam jangka waktu yang lama haid enggak kunjung datang, segera periksakan diri ke dokter, ya.
Pre-Menstrual Syndrome (PMS) Cuma Mitos?
Nah, sebaliknya girls, PMS itu benar-benar terjadi ya!
PMS adalah sesuatu yang nyata dan itu terjadi karena faktor hormonal pasca-ovulasi.
Pasti kita juga pernah dong, merasakan berbagai hal saat mengalami PMS seperti kelelahan, menjadi lebih moody, nyeri pada payudara, susah tidur, bahkan kenaikan berat badan.
Hal-hal tersebut terjadi karena peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen yang terjadi setelah masa ovulasi.
Jangan Olahraga dan Berenang Saat Menstruasi?
Mitos yang satu ini pasti sering banget kita temui, deh!
Dulu memang kita kerap diberitahu untuk beristirahat selama masa menstruasi dan berolahraga dianggap dapat memperburuk nyeri haid hingga menimbulkan pendarahan.
Tapi kini riset menunjukkan bahwa melakukan latihan fisik sebelum dan saat menstruasi justru dapat membantu meringankan gejala nyeri haid.
Pasalnya, olahraga dan latihan secara reguler agak memengaruhi hormon dan bisa memperbaiki rasa nyeri saat haid bahkan siklus yang terlalu deras.
Selain itu, 45 menit melakukan aktivitas seperti latihan di sepeda statis menjadi cara yang baik untuk membakar kalori dan meredam segala rasa ngidam makan dalam porsi berlebihan kita.
Endorfin alami yang dihasilkan saat berolahraga juga memiliki sisi positif sehingga kita akan merasa lebih gembira dan mengurangi perut kembung yang mengganggu.
Tampon Dapat 'Hilang' di Dalam Vagina?
Inilah pentingnya kita mengenal tubuh kita sendiri dan memahami anatomi vagina, girls.
Fyi, saat tampon masuk ke dalam vagina, leher rahim atau serviks akan menahannya untuk masuk terlalu dalam meski tali ujungnya memang agak sulit untuk ditemukan.
Jadi jangan khawatir! Kita tetap dapat mengambil dan menarik tampon dari organ kewanitaan tanpa menimbulkan iritasi.
Wajar Nyeri Haid Berlebihan?
Mitos ini juga kemungkinan berasal dari kepercayaan bahwa menstruasi adalah sesuatu yang menyakitkan dan cewek harus mampu untuk menahan rasa sakit tersebut.
Nyeri haid yang begitu menyakitkan bisa menjadi pertanda adanya gejala ginekologis yang menyertainya, salah satunya adanya miom atau endometriosis.
Kondisi ini dapat semakin memburuk seiring berjalannya waktu dan mengganggu kesuburan jika enggak ditangani dengan baik dan segera.
Jadi jika kita merasakan nyeri menstruasi yang begitu menyakitkan hingga membuat kita enggak bisa melakukan aktivitas harian, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
(*)