Terungkap, Alasan Ilmiah Ada Orang Doyan Bergosip! Kita Termasuk?

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 4 September 2022 | 22:45 WIB
Drama Thirty Nine (foto : JTBC)

CewekBanget.ID - Kita mungkin sering mendengar orang-orang bergosip di sirkel pertemanan, di lingkungan sekitar, atau malah di dalam keluarga.

Atau jangan-jangan, kita juga termasuk orang yang doyan gosip?

Naluri untuk membicarakan orang lain atau kabar terhangat memang enggak bisa selalu dihindari.

Tapi ingat, terlalu sering bergosip juga enggak baik, apa lagi kalau kabar yang tersebar belum tentu benar.

Nah, tapi kenapa ya, kok banyak orang gemar bergosip?

Simak penjelasan ilmiahnya berikut ini.

Gosip

Gosip memang lekat dengan kehidupan sehari-hari, baik itu obrolan di sekolah atau kampus, berbagi berita keluarga, atau teks grup antar teman.

Memang enggak dapat dipungkiri, setiap orang punya kecenderungan untuk berbicara tentang orang lain. 

Sebuah studi observasi tahun 1993 menemukan bahwa cewek dan cowok nyaris seimbang dalam kebiasaan bergosip.

Dalam penelitian tersebut, partisipan cowok menghabiskan 55% waktu percakapan, sedangkan partisipan cewek menghabiskan 67% waktu percakapan pada 'diskusi tentang topik yang relevan secara sosial.' 

Tentang Gosip

Mungkin selama ini kita cenderung menganggap gosip identik dengan rumor jahat, fitnah, atau penyebaran berita yang menghebohkan. 

Namun para peneliti sering mendefinisikannya secara lebih luas, yakni sebagai aksi bicara tentang orang yang enggak ada dan berlangsung secara alami sebagai bagian dari percakapan, berbagi informasi, bahkan membangun komunitas.

Sedangkan menurut David Ludden, profesor psikologi di Georgia Gwinnett College dan penulis The Psychology of Language: An Integrated Approach, gosip belum tentu berarti negatif, bahkan bisa positif atau netral.

Alasan Bergosip

Beberapa peneliti berpendapat bahwa gosip membantu nenek moyang kita bertahan hidup, yakni lewat membandingkan gosip dengan primata yang menggunakannya sebagai alat bonding.

Sementara itu, sekarang kita berbicara mengenai masuknya gosip karena obrolan kebanyakan berbicara tentang orang lain dan menyampaikan informasi sosial.

Bergosip memberi manusia kemampuan untuk menyebarkan informasi berharga ke jaringan sosial yang sangat besar, sehingga memainkan sejumlah peran berbeda dalam mempertahankan kelompok yang berfungsi secara sosial dari waktu ke waktu.

Kita adalah makhluk sosial dan ini sangat membantu untuk mendapatkan informasi tentang orang dari orang lain ketika jaringan ini terlalu besar untuk kita amati.

Dampak

Para ilmuwan mengamati pencitraan otak cewek dan cowok saat mereka mendengar gosip positif dan negatif tentang diri mereka sendiri, sahabat, dan selebriti mereka.

Orang yang mendengar gosip baik atau buruk tentang diri mereka sendiri, serta gosip negatif secara umum, menunjukkan lebih banyak aktivitas di korteks prefrontal otak mereka.

Ini merupakan kunci kemampuan kita untuk menavigasi perilaku sosial yang kompleks.

Kegiatan ini menandakan subjek menanggapi gosip dan wawasannya.

Hal ini terkait dengan keinginan manusia untuk dilihat secara positif oleh orang lain dan cocok secara sosial, terlepas dari apakah ini mencerminkan apa yang sebenarnya kita rasakan.

(*)