Kecemasan
Kecemasan dapat menimbulkan gejala seperti rasa takut berlebih dan kepanikan.
Selain itu, kecemasan bisa membuat kita merasa enggak berdaya dan di luar kendali; perasaan ini bisa memicu kita untuk menangis, meski kita enggak tahu persis alasannya.
Kadang kita juga dapat merasakan gejala kecemasan lainnya seperti nervous, perasaan berada dalam bahaya, napas memburu, gemetar, dan kesulitan tidur.
Depresi
Lebih parah dari kecemasan, depresi bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Orang yang depresi cenderung lebih mudah menangis dibanding kebanyakan orang lainnya.
Gejala depresi yang bisa memicu tangisan antara lain kemarahan, perasaan bersalah dan tanpa harapan, kepercayaan diri rendah, masalah tidur, dan lain sebagainya.
Pseudobulbar Affect (PBA)
Pseudobulbar Affect (PBA) adalah kondisi neurobiologis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menangis.
Nama lain dari kondisi ini antara lain emosi labil, refleks menangis, atau gangguan ekspresi emosional yang enggak disengaja.
PBA terjadi karena hubungan beberapa bagian otak yang mengatur emosi dan refleks manusia terputus.
Hal tersebut dapat menyebabkan disregulasi emosional sehingga kita dapat menangis, marah, atau tertawa tanpa terkendali.
(*)