Urine Berbusa, Haruskah Khawatir? Dehidrasi dan 3 Hal Ini Penyebabnya!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 9 Oktober 2022 | 19:00 WIB
Perubahan urine bisa menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. (Pixabay.com)

CewekBanget.ID - Mungkin kita pernah mendapati urine yang cenderung lebih berbusa saat kencing.

Memang, urine menentukan kondisi kesehatan kita.

Ada beberapa perubahan pada urine yang bisa menunjukkan kondisi tubuh kita.

Tapi apakah urine berbusa termasuk salah satu di antaranya?

Kalau urine kita tampak berbusa atau berbuih, mungkin ini penyebabnya, girls.

Salah satunya dehidrasi, nih. Tanda harus minum yang cukup!

Dehidrasi

Saat dehidrasi, urine bakal cenderung berbusa atau berbuih.

Ini mungkin kita sadari ketika kita kurang minum, diare, demam, atau muntah.

Pasalnya, dehidrasi membuat urine lebih terkonsentrasi dan bakal terlihat lebih gelap.

Urine biasanya berwarna kuning muda atau transparan ya, jadi kalau kita menyadari perubahan ini, cobalah untuk lebih banyak minum.

Baca Juga: Bingung Kenapa Urine Berbau Menyengat? Ternyata 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Bakteri

Bakteri pada urine juga bisa menimbulkan buih.

Meski demikian, ini enggak lantas menjadi gejala infeksi, karena pada dasarnya urine berfungsi sebagai sarana untuk membuang bakteri keluar dari tubuh setiap harinya.

Tapi dalam jumlah tertentu, bakteri pada urine bisa jadi tanda infeksi.

Kita bisa mengenalinya jika kita merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil atau selalu kebelet ke kamar mandi. 

Protein

Nah, kandungan protein pada urine juga merupakan salah satu penyebab busa pada urine yang paling umum terjadi.

Melansir The Healthy, urine yang mengandung protein disebut proteinuria atau albuminuria.

Normalnya, protein terdapat dalam darah dan bukan urine, karena hal ini menandakan ginjal kita enggak bekerja dengan baik.

Protein dalam urine bisa berarti ginjal kita terkena penyakit seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Diabetes

Jutaan pembuluh darah kecil pada ginjal menyaring sisa produk dari darah keluar melalui lubang-lubang kecil.

Sisa atau residu ini cenderung enggak muat dilewati oleh partikel molekul yang lebih besar.

Nah, diabetes terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi dan enggak terkontrol, sehingga glukosa menghancurkan pembuluh darah dan mengakibatkan protein bocor dan masuk ke urine.

Penyakit ginjal seperti diabetes biasanya enggak menunjukkan banyak gejala di awal, makanya kita harus berinisiatif sendiri dalam menjaga kadar gula darah tetap normal dan menghindari risiko diabetes.

 Baca Juga: Air Kencing atau Urin Berbusa? Bisa Jadi Ini Penyebabnya Girls!

(*)