Kenali Contoh Gaslighting, Ternyata Bukan Cuma dalam Pacaran!

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 20 Oktober 2022 | 23:10 WIB
Kenali Ciri-Ciri Pelaku dan Perilaku Gaslighting, Bisa Disembuhkan? (Istock )

CewekBanget.ID - Gaslighting atau manipulasi dalam hubungan ternyata sering banget terjadi, meski kadang kita enggak menyadari istilah dan bentuknya.

Faktanya, kendati gaslighting lebih dikenal dalam hubungan romantis dan seksual, hal ini bisa banget terjadi di mana saja dan dilakukan oleh siapa saja, lho.

Dalam hubungan keluarga hingga profesional, bahkan terhadap diri sendiri, gaslighting bisa terjadi tanpa kita sadari.

Ada berbagai contoh hal yang mungkin selama ini luput dari kesadaran kita kalau hal tersebut adalah gaslighting.

Jangan dibiarkan, kenali contoh-contohnya agar kita enggak terjebak. 

Gaslighting sebagai Bagian dari Parenting

Gaslighting bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh anggota keluarga seperti orang tua kepada anaknya.

Contoh gaslighting yang bisa dilakukan orang tua kepada anak, misalnya ketika seorang anak tetap berlari-lari meski telah diingatkan untuk jangan berlari, kemudian ia terjatuh dan orang tua memarahinya seakan-akan hal itu terjadi karena anak itu melakukannya dengan sengaja.

Dalam situasi tersebut, masalahnya bukan karena sang anak enggak menurut dan terluka sebagai konsekuensi perbuatannya.

Tapi cara orang tua membuat anak itu berpikir kalau sakit yang dirasakannya itu enggak benar.

Akhirnya, anak tersebut bukannya belajar untuk lebih berhati-hati, tapi justru berpikir bahwa ada yang salah dari dirinya.

Gaslighting sebagai Cara Menunjukkan Cinta

Bentuk gaslighting yang satu ini sering banget muncul dalam hubungan pacaran.

Dalam situasi ini, pelaku gaslighting memanipulasi korban dengan membentuk persepsi bahwa hal tersebut mereka lakukan karena mereka menyayangi korban dan hanya menginginkan 'yang terbaik' baginya.

Contohnya ketika kita excited banget saat hendak mendaftar ke kampus pilihan kita, tapi kita kesulitan mencari salah satu berkas persyaratan yang dibutuhkan sehingga akhirnya kita urung mendaftarkan diri.

Kemudian setelah dicek, ternyata berkas yang selama ini kita cari ada pada pacar kita dan ia baru mengembalikannya pada kita setelah mundur dari pendaftaran kampus.

Saat kita bertanya alasan doi melakukan hal itu, ia akan berdalih kalau dirinya menyayangi kita dan enggak pengin kita menaruh harapan terlalu tinggi pada sesuatu yang enggak mungkin kita dapatkan.

Gaslighting sebagai Cara Menghindari Tuduhan

Salah satu tujuan paling umum dari gaslighting adalah mengubah 'kenyataan' dan membuat seakan-akan korbanlah yang berbuat salah alih-alih sang pelaku.

Ini juga sering terjadi dalam hubungan pacaran, misalnya ketika kita mempertanyakan hubungan mencurigakan antara pacar dan orang lain, lalu doi balik menuduh kita terlalu cemburu atau sensitif.

 
Kemudian setelah ketahuan selingkuh, pacar kita justru mengatakan hal itu ia lakukan gara-gara kita bukan pacar yang baik baginya.

Hal ini pun membuat kita jadi meragukan dan menyalahkan diri sendiri karena kita ikut berpikir bahwa kita memang salah dan jadi memaklumi perilaku pacar yang selingkuh.

Gaslighting sebagai Cara Mengisolasi

Dalam pacaran, ada berbagai kasus gaslighting yang membuat pelaku dengan leluasa menguasai korban dan mengisolasinya dari teman atau keluarganya sendiri.

Padahal, teman dan keluarga kita dapat lebih mudah mengenali perilaku gaslighting pada pacar yang berdampak buruk pada kita, dan mereka bisa membuktikan kesalahan doi.

Biasanya gaslighting seperti ini terjadi ketika pacar mengatakan bahwa enggak ada lagi yang dapat mencintai kita selain dirinya, dan akan berupaya untuk menjauhkan kita dari 'kenyataan' dengan balik menuduh kalau orang-orang di sekitar kita enggak pengin kita bahagia.

Gaslighting sebagai Hukuman

Padahal doi yang salah, tapi kita yang dihukum? Ini namanya gaslighting, girls!

Bentuk hukuman yang kerap dilakukan pelaku gaslighting terhadap korbannya adalah silent treatment atau kemarahan yang dapat menyakiti kita secara fisik atau mental.

Misalnya, ketika kita beradu argumen dengan pacar dan doi ngambek dengan mendiamkan kita selama berhari-hari, kita bakal terdorong untuk merasa enggak enak dan akhirnya meminta maaf terlepas dari siapa yang sebetulnya salah.

Gaslighting sebagai Narsisme

Gaslighting kerap dilakukan demi memuaskan narsisme pelaku dan membuat korban mendedikasikan segalanya demi dirinya.

Kita bisa melihat tanda-tanda gaslighting seperti ini saat berteman dengan seseorang dan ia sering merendahkan diri kita atau memandang kita enggak setara dengan dirinya dalam berbagai hal.

Selain itu, teman kita juga selalu meminta kita memberikan hadiah atau bentuk penghargaan lain bagi dirinya karena tanpa hal tersebut, hubungan pertemanan kita dan dirinya mungkin sudah kandas.

Ia juga berpikir kalau kita enggak bakal bisa menjadi apa-apa tanpa dirinya.

Kalau kita merasa terjebak dalam hubungan toxic yang diisi oleh gaslighting, segera akhiri hubungan tersebut atau meminta tolong kepada ahli, ya.

(*)