Bukan dari Umur, Ini 5 Tanda Kita Sudah Dewasa Secara Emosional!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 22 Oktober 2022 | 23:42 WIB
drama Korea Revenge of Others (Disney+)

CewekBanget.ID - Girls, ternyata ukuran kedewasaan seseorang enggak cuma bisa dilihat dari angka umur, lho.

Dalam beberapa kasus, yang dimaksud 'dewasa' bukan usia, melainkan sifat dan pembawaan emosional seseorang.

Faktanya, usia seseorang mungkin boleh cukup tua, tapi kelakuannya enggak dewasa.

Di sisi lain, banyak juga orang muda dengan kepribadian yang lebih dewasa dari orang kebanyakan.

Ini dia tanda-tanda kalau kita sudah dewasa secara emosional.

Moga-moga kita sudah mencapai tahap ini, ya!

Enggak Kabur dari Masalah

Yang pasti, begitu kita dewasa secara emosional, akan ada perasaan yang menahan kita untuk enggak kabur dari masalah.

Ketika menghadapi sesuatu yang menyakiti kita secara emosional, kita enggak kabur atau bersembunyi, baik secara harfiah maupun dengan cara mengalihkan rasa sakit seperti dengan mengonsumsi alkohol atau melakukan hal-hal yang justru semakin menyakiti diri kita.

Tipe cewek yang emosinya sudah dewasa akan bertahan dengan rasa enggak nyaman saat menghadapi masalah hingga dapat mengidentifikasi emosi kita sendiri.

Mencari Kejelasan Emosional

Ketika sedang kesulitan, saat belum dewasa secara emosional, kita mungkin cenderung keliru menafsirkan emosi yang kita rasakan atau malah denial atas perasaan tersebut.

Sementara jika kita sudah dewasa secara emosional, kita akan mengambil waktu untuk memahami emosi yang kita rasakan dan melabelinya secara tepat.

Pokoknya, tipe cewek seperti ini rela melewati masa-masa yang enggak menyenangkan demi mengidentifikasi perasaan yang dialami.

Rendah Hati

 
 

Setelah memahami apa yang sedang terjadi di pikiran, tipe cewek yang dewasa secara emosional akan dengan rendah hati menangani masalah yang sedang dihadapi.

Kita yang sudah dewasa secara emosional enggak bakal ngotot kalau kita benar dalam melakukan sesuatu selama menangani masalah tersebut; malah, kita memprediksi bahwa kesalahan ada pada kita.

Selain itu, kita enggak merasa terlalu buruk dengan pilihan benar atau salah tersebut, karena pada dasarnya semua orang mengalami hal yang sama.

Tapi di sisi lain, orang seperti ini juga jujur dan enggak ragu untuk berbicara pada orang lain atau diri sendiri mengenai masalah yang dihadapi.

Menghargai Diri Sendiri

Karena sudah memahami emosi dan memprediksi letak kesalahan diri kita sendiri, kita jadi dapat membedakan antara temuan tersebut dengan nilai dan batas-batas diri yang kita tetapkan.

Hal itu juga membawa kita untuk lebih menghargai diri sendiri dan enggak lantas menyalahkan diri atau orang lain atas hal yang terjadi.

Dengan mengetahui batasan dan nilai yang kita anut untuk diri sendiri, kita akan berusaha mempertahankannya tanpa menjadi egois atau arogan.

Bertanggungjawab

Penghargaan terhadap diri sendiri, ditambah pengetahuan atas segala hal yang terjadi dan pengalaman emosional pada diri kita, membuat kita jadi lebih bertanggungjawab.

Kita akan mengakhiri proses menangani masalah dengan bertanya, seperti apa lagi kita harus mencoba sesuatu agar dapat bekerja?

Bahkan jika, "Enggak ada," adalah jawabannya, kita sadar bahwa kita nanti akan mengajukan pertanyaan serupa, terutama dalam menghadapi masa depan yang enggak pasti.

(*)