CewekBanget.ID - Anak muda disebut sebagai 'agent of change' alias agen perubahan.
Anak muda diharapkan mampu membawa perubahan terhadap kondisi kurang atau belum baik yang terjadi saat ini.
Tapi, ketika anak muda bersuara alias mengutarakan pendapat dan saran, apakah benar-benar didengar oleh para elit?
Baca Juga: Menurut Survei, Begini Sosok Pemimpin yang Diharapkan Anak Muda | Yang Muda Yang Memilih
Sayangnya, kenyataan yang ada saat ini enggak seindah teori yang ada.
Suara anak muda yang masuk dalam elit politik terkesan masih minor, sedangkan suara anak muda yang enggak terjun ke ranah politik seperti diacuhkan.
Padahal, suara anak muda semestinya turut didengar dan dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pemerintah.
Anak muda mau bersuara, tapi aksesnya dibatasi
Lalola Easter Kaban, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam acara Mata Najwa 'Muda Bersuara' (28/10/2021) mengatakan kalau pemerintah terkesan masih menganggap anak muda enggak tahu apa-apa.
Selain itu, banyak anak muda yang sebenarnya pengin menyuarakan pendapat, tapi sayangnya menurut Lalola, aksesnya dibatasi.
"Publik mengharapkan anak muda bertindak, tapi aksesnya seringkali dibatasi," kata Lalola.
Lalola melanjutkan, anak muda juga sering dijadikan sebagai 'ladang suara' aja dalam pemilu.