Belajar dari Meyden, 6 Topik Sensitif Ini Enggak Boleh Jadi Bahan Bercandaan!

By Monika Perangin, Selasa, 15 November 2022 | 09:45 WIB
Topik Sensitif Ini Enggak Boleh Jadi Bahan Bercandaan (Instagram.com/bts_meyden)

CewekBanget.ID - Pro player sekaligus selebgram Meyden akhir-akhir ini sedang jadi perbincangan hangat di kalangan netizen.

Netizen berbondong-bondong membela Meyden karena selebriti yang sedang naik daun ini diduga sedang didzolimi.

Hal ini lantaran banyak orang berpendapat bahwa Deddy Corbuzier menertawakan aib yang pernah diceritakan oleh Meyden.

Karena kasus tersebutlah, netizen bergabung menjadi garda terdepan untuk membela dan melindungi Meyden.

Dalam podcast terbaru yang diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier, mentalis tersebut menuliskan judul tentang seseorang yang berencana akan menjual keperawanannya.

Enggak cuma dijudul saja, Deddy Corbuzier dan bintang tamunya bahkan mengangkat topik tentang keperawanan dan menertawai topik yang diduga masa kelam Meyden saat masih muda.

Perilaku yang dianggap enggak pantas Deddy Corbuzier langsung mendapatkan respon negatif dari netizen.

Banyak netizen yang beranggapan bahwa Deddy Corbuzier sudah melewati batas dengan mengangkat topik sensitif untuk dibicarakan.

Seperti yang kita tahu, enggak semua topik sensitif bisa untuk dijadikan bahan bercandaan ya, girls.

Pasalnya, topik sensitif  yang dijadikan bahan bercandaan mungkin saja akan menciptakan luka untuk orang lain.

Maka dari itu, CewekBanget akan membuat daftar beberapa topik sensitif yang enggak boleh dijadikan bercandaan!

Baca Juga: Bisa Membahayakan, Jangan Bercanda Soal 5 Hal Ini Saat April Mop!

Keperawanan

Ilustrasi vagina

Topik sensitif pertama yang enggak boleh dijadikan bercandaan sama sekali adalah mengenai keperawanan seseorang.

Keperawanan seseorang yang telah hilang bisa jadi luka untuk orang tersebut.

Meskipun seseorang sudah berani terbuka untuk menceritakan masalah keperawanannya, bukan berarti kita punya hak untuk menjadikan topik tersebut lelucon, ya.

Satu-satunya orang yang boleh menjadikan topik keperawanan sebagai bahan pembicaraan dan bercandaan adalah orang yang membicarakan dirinya sendiri.

Duka/orang meninggal

Ilustrasi menangis

Duka dan orang meninggal juga enggak boleh dijadikan bahan bercandaan orang.

Ada luka yang tersimpan di hati orang yang kehilangan dan kita wajib untuk menghargai dan menghormati hal tersebut.

Jangan sampai empati kita kalah dengan niat untuk bercanda.

Baca Juga: Jadi Ibu Ajaib, Prilly Beri Dukungan dan Asyik Bercanda di Lapangan dengan Pemain Persikota Tangerang

Bencana

Seorang polisi melaporkan banjir di Semarang

Semua jenis bencana alam yang terjadi di muka bumi ini enggak patut untuk jadi bahan bercandaan.

Hal ini wajib kita ingat karena terkadang hanya demi lucu kita lupa bahwa banyak korban yang terluka dan membutuhkan bantuan.

Kita sudah pernah dilukai oleh oknum pelawak yang menjadikan korban bencana sebagai materi standup-nya.

Bentuk tubuh seseorang

Ilustrasi tertawa bercanda

Topik sensitif lainnya yang enggak boleh jadi bahan bercanda adalah bentuk tubuh seseorang.

Kita enggak bisa mengetahui apakah seseorang sudah menerima dirinya sendiri atau belum.

Bentuk tubuh seseorang termasuk kecacatan yang dialami sejak lahir atau dari kecelakaan enggak boleh ditertawakan dan dipertanyakan.

Hal tersebut akan membuat seseorang jadi semakin merasa kurang percaya diri bahkan membenci dirinya sendiri.

Baca Juga: Devano Pura-pura Enggak Kenal Mama Iis Dahlia: Mbak Siapa Ya?

Seksualitas

Ilustrasi vagina

Sama seperti keperawanan, topik seksualitas yang menjurus pada hubungan intim juga dilarang untuk jadi bahan bercandaan.

Topik seksualitas yang dijadikan bahan bercandaan bisa jadi pelecehan verbal.

Maka dari itu, kita enggak boleh sembarang berbicara.

Ekonomi

Ilustrasi keuangan

Topik sensitif terakhir yang enggak boleh dijadikan bercandaan adalah masalah ekonomi seseorang.

Ekonomi seseorang termasuk kekayaan dan kemiskinan adalah hal yang sensitif.

Keenam topik sensitif di atas enggak boleh kita jadikan bahan bercandaan ya, girls.

(*)