Cinta mengaku tipe orang yang berani berkomentar dan menyampaikan pendapat bahkan kritik untuk orang lain.
Cinta percaya kalau kritik yang dilontarkannya itu enggak masalah untuk diungkapkan selama itu hal yang masuk akal.
"Jadi, aku percaya selama kritik yang aku kasih ke orang tersebut itu masuk akal dan aku punya bukti untuk backing apa yang aku katakan, enggak salahnya aku berbicara," ujarnya. Tak sedikit orang di sekitarnya merasa kurang sreg atau jengkel dengan opini Cinta.
Tapi demi kebaikan bersama, Cinta enggak masalah dengan kondisi itu.
"Sebenarnya aku bangga dengan diri aku sendiri karena bisa enggak takut untuk mengekspresikan opini aku,” katanya.
Berbeda dengan sekarang, ketika masih remaja Cinta Laura cenderung punya sifat berlawanan.
Dia masih ada rasa enggak enakan kalau mau mengutarakan kritik dan opini.
Termasuk Cinta takut dinilai buruk oleh orang lain.
“Dulu, waktu aku remaja, aku sangat takut akan opini orang lain.
Baca Juga: Tips Belajar di TikTok dan Jadi Konten Kreator Edukasi a la Cinta Laura
Waktu masih remaja, aku selalu ingin kelihatan sempurna di depan orang lain.
Sampai-sampai aku diam, supaya enggak membuat orang lain berpikir buruk atau negatif," tututrnya.
Semakin besar dia sadar kalau sekarang orang-orang pun perlu berubah pola pikirnya.
Jika kritik itu berasal dari tempat yang baik dan untuk tujuan baik, sebaiknya diutarakan.
Cinta Laura membuktikan kalau berani beda itu baik. (*)