CewekBanget.ID - Usia 20-an jadi fase umur yang rentan mengalami quarter life crisis.
Quarter life crisis sendiri merupakan istilah untuk menyebut situasi ketika kita mulai dilanda kecemasan dan ketakutan mengenai hidup di rentang usia 25-30-an.
Pasalnya, ini adalah fase ketika kita memasuki usia dewasa dan dihadapkan pada berbagai kenyataan hidup yang enggak selalu menyenangkan, bahkan bisa jadi bikin stres dan tertekan.
Meski berat, ingat kalau quarter life crisis lebih merupakan fase yang pasti akan berlalu.
Yang penting, kita enggak diam saja menghadapi krisis tersebut.
Yuk, ingat 5 hal ini kalau kita sudah mulai kena quarter life crisis di usia 20-an!
Boleh Punya Mimpi
Salah besar kalau ada yang bilang kita udah enggak boleh bermimpi begitu menginjak usia 20 atau saat sudah dianggap dewasa!
Mimpi-mimpi kecil atau besar sekali pun enggak ada tenggat waktunya, kok.
Pokoknya, kalau memang kita masih punya mimpi dan keinginan yang pengin diwujudkan, lakukanlah berbagai cara yang kita mau dan bisa untuk membuatnya jadi nyata.
Faktanya, banyak orang sukses baru berhasil mencapai hal yang mereka inginkan setelah melalui perjalanan selama bertahun-tahun, jadi kita juga pasti bisa.
Baca Juga: Review Film Lara Ati: Cerita Quarter Life Crisis yang Relate Banget
Sumber Kebahagiaan
Enggak bisa dipungkiri, usia yang bertambah membuat kita jadi memikirkan lebih banyak masalah di sekitar kita.
Meski kadang hal ini berarti positif karena kita jadi lebih aware dengan kondisi lingkungan kita, kesulitan untuk mencari sumber kebahagiaan pun ikut muncul.
Tapi jangan pernah merasa bahwa bahagia adalah perasaan yang enggak bisa kita dapatkan di tengah situasi krisis seperti ini ya, girls.
Percaya deh, kebahagiaan bisa datang dari mana saja dan dalam bentuk apa saja, bahkan hal-hal terkecil sekali pun.
Kita bakal bisa menyadarinya dengan lebih banyak bersyukur dan memperhatikan detail terkecil dalam hidup sehari-hari.
Mulai Sukses dari Diri Sendiri
Masih sering membandingkan kesuksesan orang lain dengan diri sendiri?
Seperti halnya kebahagiaan, kesuksesan bukan sesuatu yang bisa didapatkan dengan cara tersebut, dan enggak memilikinya sekarang bukan berarti enggak bisa memilikinya sama sekali.
Jadi kalau kita sudah merasakan dorongan untuk menyerah atau mundur karena enggak bisa meraih 'sukses' seperti orang lain, buang pikiran itu jauh-jauh.
Siapa tahu, selama ini kita sebenarnya sudah mencapai kesuksesan bagi diri kita sendiri, yang belum tentu bisa dilakukan orang lain.
Baca Juga: Drama Korea Tentang Quarter Life Crisis, Banyak Pembelajaran Berharga!
Menerima Kegagalan
Hidup bukan sesuatu yang isinya kesuksesan melulu.
Pada suatu titik, kita memang perlu menghadapi dan menerima kegagalan apa adanya, terutama seiring bertambahnya usia.
Tentu saja kita berhak kecewa dan sedih atas kegagalan tersebut, dan kita bisa gunakan waktu sebanyak yang dibutuhkan untuk memulihkan diri.
Yang penting, jangan sampai lupa untuk mengkit kembali dengan menganalisa kesalahan yang pernah dilakukan, belajar hal baru, dan atur strategi untuk memperbaikinya.
Kita juga tinggal cuekin aja orang lain yang selalu menyoroti kegagalan kita atau merendahkan kita atas hal tersebut, karena sesungguhnya kehidupan kita adalah milik kita sendiri.
Hargai Orang Lain
Terakhir dan terpenting, respect terhadap orang lain adalah sebuah hal mendasar yang jangan sampai terabaikan.
Ingat, menghargai orang lain bukan hanya berupa kebiasaan memuji dan mengatakan sanjungan tentang orang tersebut.
Kita harus bisa memahami posisi mereka dan enggak membiasakan diri untuk men-judge orang lain, bahkan secara enggak langsung.
Dengan menghargai orang lain seperti itu, kita juga akan diperlakukan serupa dan dapat bekerjasama dengan orang lain untuk menghadapi atau mencapai sesuatu.
Baca Juga: 5 Alasan Kita Harus Cut Off Orang Toxic dari Hidup. YOLO Nih!
(*)