CewekBanget.ID -
Bagi Tracey, koreaografi yang intens itu sebagai ekspresi emosi dalam bermusik.
"Kami telah menemukan dengan single ini bahwa koreografi dapat mengekspresikan emosi dalam musik kami tanpa harus terlalu literal.
Karakter, kostum, gerakan, arah semuanya pas.
Charlie dan timnya benar-benar merasakan perasaan kami."
Teknologi dalam bermusik
Lewat lagu-lagunya di album Fuse nanti, Ben dan Tracey akan banyak menggunakan instrumen dengan rasa moden.
Ben menggabungkan teknologi untuk membentuk karakter musiknya.
Baca Juga: Ahmad Dhani Tampil sebagai Ahmad Band dan DEWA 19 di Jakarta Concert Week 2023!
"Saya menggunakan teknologi campuran dalam produksi lagu ini untuk meminjamkan karakter.
Piano menggunakan rekaman looping dari iPhone; synth yang mengikuti vokal adalah pengambilan langsung dari analog EMS VCS3 yang pertama kali dibuat pada tahun 1969," jelasnya.
Album yang punya value
Ben Watt dan Tracey Thorn mulai menulis lagunya sejak 2021 lalu.
Tepatnya mereka mengisi waktu di saat pandemi.
Karena itu, Everything But The Girl pengin menjadikan album Fuse bukan hanya sekadar kembali merilis lagu tapi juga memberi dampak.
"Pengin punya impact, bukan cuma karna mau comeback setelah sekian lama.
Tapi kami juga mau memberi gambaran passion yang besar, dan bukan mengerjakannya untuk senang-senang saja tapi kita mau memberi 'something good'" kata mereka.
Tungguin perilisan album Fuse, album comeback terbaru Everything But The Girl yang rilis 21 April 2023 mendatang.
(*)