Kenapa Selalu Perempuan yang Dirugikan dari Tersebar Video Mesum?

By Indah Permata Sari, Senin, 22 Mei 2023 | 13:25 WIB
Ilustrasi perempuan jadi korban video mesum (foto : freepik.com)

CewekBanget.ID - Video mesum sering kali tersebar tanpa ada izin dari pemilik atau orang yang ada di dalam video tersebut.

Ketika video mesum tersebar, orang-orang akan langsung mencari identitas orang yang ada di dalam video tersebut.

Namun sayangnya meski ada perempuan dan laki-laki dalam video tersebut, kesan pihak perempuan lah selalu jadi spotlight.

Sering kali juga perempuan yang jadi korban dari adanya sebuah video asusila termasuk mesum.

Perempuan jadi pihak yang lemah menjadi 'bahan' eksploitasi dari kegiatan seksual.

Baru-baru ini ada kasus video mesum yang menyeret nama aktris muda, Rebecca Klopper.

Diduga video mesum yang tersebar di internet pada Senin, (22/5/2023) mirip dengan Rebecca Klopper.

Dalam video tersebut ada 1 orang cewek (yang diduga Rebecca Klopper) dan 1 cowok yang belum diketahui identitasnya.

Terlihat jelas kalau yang merekam video adalah si cowok dan kemungkinan besar dia yang memiliki video serta bisa jadi pelaku penyebar video tersebut.

Namun perhatian publik sepertinya hanya kepada sosok Rebecca Klopper.

Padahal di sini Rebecca Klopper bisa jadi adalah korban dari cyber crime baik sungguhan dia yang ada di dalam video itu atau bukan.

Baca Juga: Lakukan Ini Jika Video Pribadi Tersebar Tanpa Persetujuan Kita

Faktor perempuan sering jadi korban

Kenapa sepertinya selalu perempuan yang dirugikan ya kalau berkaitan dengan video seperti ini?

Ternyata ada beberapa faktor yang harus kita pahami dan berkaitan dengan stereotip dari kebanyakan orang:

Stereotip gender dan objektifikasi

Dalam banyak budaya, perempuan sering kali menjadi objek objektifikasi atau perlakuan seksualisasi yang mereduksi mereka menjadi objek ketertarikan seksual.

Ini bisa berkontribusi pada risiko lebih tinggi bahwa konten asusila yang melibatkan perempuan akan tersebar atau dieksploitasi.


Ketimpangan kekuasaan

Ketimpangan kekuasaan dan diskriminasi gender di masyarakat dapat mempengaruhi cara orang memperlakukan perempuan.

Ketidaksetaraan gender dapat menciptakan lingkungan di mana perempuan lebih rentan terhadap penyebaran konten asusila yang melibatkan mereka.

Persepsi dan permintaan pasar

Terkadang, ada permintaan pasar yang lebih besar untuk konten asusila yang melibatkan perempuan.

Hal ini bisa mendorong produsen atau penyebar konten untuk menghasilkan atau menyebarkan video-video tersebut secara enggak sah.


Itu 3 faktor yang bisa jadi penyebab sepertinya publik lebih menyoroti pihak perempuan dibanding laki-laki dalam hal video asusila termasuk mesum.

Padahal seharusnya baik perempuan atau laki-laki bisa sama-sama jadi korban maupun pelaku dari tersebarnya video tanpa izin.

Sebagian artikel ini menggunakan chat GPT (AI)

Baca Juga: Lee Je Hoon Mendapatkan Pelecehan dari Komedian Cewek di Korea

(*)