Peneliti Sebut Ada Wilayah Pesisir Indonesia yang Ikannya Bisa Hidup Meski Ekosistemnya Rusak

By Indah Permata Sari, Selasa, 18 Juli 2023 | 16:50 WIB
Diskusi Sisir Pesisir National Geographic Indonesia (foto : National Geographic Indonesia/Warsono )

CewekBanget.ID - Kita mungkin mengira kalau ikan enggak akan bisa bertahan hidup di area yang kondisi alamnya rusak.

Tapi ternyata harapan akan keberlangsungan ekosistem enggak sesederhana itu, girls.

Karena kondisi alam terutama di Indonesia ternyata enggak bisa disamaratakan.

Keadaan di pesisir dan juga masyarakat pesisir di Indonesia sangat unk dan punya isu yang berbeda-beda.

Hal ini disampaikan oleh Budi Prabowo, peneliti perikanan terumbu karang dari Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University (PKSPL IPB), saat Diskusi Kelompok Terpumpun Sisir Pesisir yang diadakan oleh National Geographic Indonesia di Gedung Grid Network, Perkantoran Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta, pada Kamis, (13/7/2023).

Isu pesisir Indonesia yang beragam

Budi Prabowo mengatakan pesisir di Pulau Mandangin, Madura, sangat unik.

"Pulau Mandangin ini sangat terdampak sekali sama kegiatan pesisir masyarakatnya yang doyan coral mining (penambangan karang), sand mining (penambangan pasir), setelah itu buang sampah.

Cuma anehnya pada saat kami assess untuk kondisi ekologinya, populasi ikan terumbunya cukup banyak," jelas Budi.

Lalu di pesisir lainnya yaitu pesisir Pekalongan, di mana wilayah pesisir mereka tenggelam tapi meski begitu orang-orang Pekalongan tetap bertahan di sana.

Tentu mereka bertahan bukan tanpa alasan, "Karena benar-benar di wilayah Pekalongan ini salah satu mata pencahariannya sangat bergantung pada perekonomian pesisir, entah perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan lainnya."

Baca Juga: 5 Outfit Dress Pantai dari Laura Theux untuk Tampil ala Princess

Rencana pogram Sisir Pesisir National Geographic Indonesia

Editor in Chief National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, mengungkapkan rencana National Geographic Indonesia untuk mengadakan program Sisir Pesisir.

Program ini berupa kegiatan menyurvei kondisi pesisir di seluruh Indonesia yang harapannya bisa menghasilkan sebuah laporan soal berbagai kondisi pesisir Indonesia dan bisa bermanfaat bagi khalayak.

"Rencananya kita juga akan mengeluarkan peta administratif, peta sebaran dan peta seni, peta grafis yang menggambarkan report yang berhasil kita buat," jelas Didi.

Disambut baik peneliti

Ketua Kelompok Penelitian Kesehatan Ekosistem Terumbu karang, Pusat Penelitian Oseanografi BRIN, Frensly D Hukom, mengatakan, "Saya mengucap terima kasih untuk National Geographic Indonesia yang sudah menginisiasi untuk sama-sama kita lihat kondisi pesisir kita."

Menurut Frensly, masyarakat di wilayah sekitar pesisir yang melihat kondisi langsung harus diedukasi juga terkait fungsi terumbu karang bagi kehidupan.

Tujuannya agar mereka jadi punya rasa lebih untuk melindunginya.

Sehingga lewat program Sisir Pesisir ini masyarakat pesisir bisa terus melanjutkan program pemantauan terumbu karang di pesisir mereka dan ikut menjaga ekosistem di sana.

Muhammad Abrar, Peneliti Senior Bio-Ekologi Terumbu Karang di Pusat Penelitian Oseanografi BRIN, program Pesisir Pantai bisa bantu membangun jaringan untuk mendapatkan banyak data dalam pemantauan atau survei terumbu karang di berbagai pesisir Indonesia.

Enggak ketinggalan Yaya Ihya Ulumuddin, Peneliti Ahli Madya Bidang Ekologi Mangrove di Pusat Penelitian Oseanografi BRIN, menjelaskan bahwa ekosistem pesisir enggak hanya soal terumbu karang tapi ada juga mangrove yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: 3 Hidden Gem Gunungkidul Buat Nikmatin Pemandangan Pantai Sambil Nyantai di Glamping

National Geographic Indonesia harapkan ada kolaborasi

Untuk mencapai tujuan serta harapan yang sudah dipaparkan sebelumnya, Didi juga menegaskan pentingnya kolaborasi kepada pihak-pihak terkait.

"Harus berkolaborasi. Enggak bisa bekerja dari sudut pandang media saja, karena kita tidak punya kapabilitasnya dan jangkauan kami terlalu kecil kalau bekerja sendiri," ucap Didi.

Hal ini bisa diwujudkan juga dengan peran komunitas dalam mendukung program Sisir Pesisir.

Agung Ramos, Manager Divers Clean Action, mengatakan komunitasnya siap terlibat dalam program ini.

Agung bilang Divers Clean Action juga punya platform citizen science yang bergerak di bidang pengumpulan sampah laut, "Semua orang bisa akses, semua orang mengambil data di situ, dan semua orang bisa memasukkan data."

Divers Clean Action juga punya jaringan pemuda dari seluruh provinsi Indonesia yang merupakan alumni dari program lokakarya yang pernah mereka selenggarakan.

Jadi kalau program Sisir Pesisir ini mau dilakukan di beberapa wilayah bisa dibantu oleh para alumni Divers Clean Action.

Fyi, dalam acara Sisir Pesisir ini, hadir pula perwakilan dari komunitas Sea Sodier, Beach Clean Up, Fisheries Diving Club, serta Stand Up Paddle Indonesia.

Mereka semua menyambut baik ide ini dan siap berkolaborasi dalam program Sisir Pesisir yang sedang digagas oleh National Geographic Indonesia ini.

Baca Juga: 6 Ide OOTD Hijab Pantai yang Modis dan Kece Buat Dipakai Foto!

(*)