Ternyata dia sering dapat tekanan untuk bisa memunculkan emosi tertentu saat kondisi fisik yang kurang memungkinkan.
"Bayangin jam tiga subuh aku dibangunin buat take adegan putus. Itu gimana coba caranya?
Tapi karena kita udah melakukan itu dengan biasa jadi tubuh kita itu kayak udah tahu."
Pemeran film Budi Pekerti itu pun merasa punya skill lebih baik dalam menghafal script.
"Nah kemampuan aku menghafal script itu juga dari sinetron."
"Bayangin kita baru dikasih script panjang lima menit sebelum take, ya harus udah hafal dalam tiga menit."
Enggak gampang kena gangguan
Umumnya aktor butuh lingkungan yang kondusif dan mendukung untuk bisa konsentrasi dengan peran yang dibawakan, tapi Prilly tak terlalu butuh itu lagi.
"Jadi aku kalau syuting film misal adegan di pasar ramai kan orang butuh konsentrasi, aku udah enggak butuh lagi karena udah biasa sinetron kita syuting ditontonin banyak orang," tuturnya.
Dia sekarang lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempatnya syuting.
"Aku selalu merasa, aktor sinetron itu bukanya kita enggak berkualitas tapi kita hanya enggak dikasih waktu untuk persiapan."
Baca Juga: Prilly Latuconsina Tak Masalah Ketemu Pacar karena Dijodohin
Menurutnya, aktor sinetron akan menunjukan kualitas lebih baik jika punya persiapan lebih sebelum syuting.
(*)