Bisa jadi kalian makin sibuk, merasa kesepian tanpa kehadiran satu sama lain, lalu muncul kecemburuan, dan miskomunikasi yang menyebabkan hubungan terpisah.
Namun perlu diingat kalau kita enggak harus masuk ke kampus yang sama untuk bisa melanjutkan hubungan, ya.
Karena gimana pun juga kita dan pacar masing-masing harus mengikuti jalan hidup yang telah kalian pilih tanpa terlalu mementingkan pacar masing-masing.
3. Enggak ada bayangan pacar ketika ngomongin masa depan
Ketika kita membayangkan hidup setelah lulus sekolah, apakah pacar kita ada dalam bayangan masa depan kita?
Bisa jadi dia bukan prioritas kita atau bahkan bayangannya pun enggak masuk ke masa depan yang kita bayangkan.
Kalau sudah begini, berarti tandanya hubungan kalian enggak bisa berlanjut hingga kuliah dan ini wajar banget, kok.
Ini artinya kita fokus pada diri sendiri daripada menginvestasikan seluruh waktu dan energi kita untuk hubungan "cinta monyet" yang belum tentu bertahan lama.
Baca Juga: 7 Jenis Gebetan yang Bakal Kita Punya dalam Hidup Ini, Nomor 5 Nyesek!
4. Terlalu sibuk
Hidup di sekolah dan kuliah itu 180 derajat berbeda jauh.
Kita pasti akan jadi lebih sibuk, walaupun cuma jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang).
Enggak cuma kita bakal mengikuti kelas mata kuliah, tapi kita bakal menemukan banyak festival, kegiatan, kegiatan kemahasiswaan, kelas tambahan, dan lain sebagainya yang bakal membuat waktu kita untuk berkomunikasi dan bertemu dengan pacar jadi berkurang.
Dan semua hal ini juga bisa jadi kesempatan kita untuk bertemu dengan orang yang baru, dengan kualitas yang lebih baik daripada pacar kita sekarang.
(*)