7 Momen Penentu Keberlanjutan atau Berhentinya Hubungan Pacaran

By Marcella Oktania, Rabu, 31 Januari 2024 | 06:15 WIB
Ilustrasi pacaran berantem (iStockphoto/kieferpix )

Karena akui aja, hubungan percintaan bukan cuma tentang hal baik dan bahagia, tapi juga tentang melewati hal buruk dan mengecewakan bersama-sama.

Ketika kalian bisa saling dukung, saling mengandalkan, dan saling menenangkan, hubungan kalian harusnya bisa berlanjut ke hal yang lebih serius.

5. Pertama kalinya kalian saling menyakiti

Enggak ada manusia yang sempurna dan kita pasti berbuat salah, salah satunya adalah dengan menyakiti pacar kita atau pacar yang menyakiti kita.

Entah itu omongan yang enggak dipikirkan, kesalahpahaman, atau mungkin pengkhianatan, ini bisa jadi hal yang membuat hubungan jadi rusak dan berantakan.

Namun kalau kita bisa saling memaafkan dan melupakan, enggak menyimpan dendam, dijamin hubungan kalian bakal jadi makin kuat lagi, lho.

Baca Juga: 7 Tanda Hubungan Pacaran Kita Enggak Dewasa secara Emosional

6. Pilih pacar atau kehidupan kita yang lain

Akan ada masanya ketika kita harus memilih antara mempertahankan hubungan atau mengejar masa depan kita.

Misalnya kita harus pindah kota karena pengin kuliah di tempat lain, tapi di satu sisi masih tetap pengin dekat sama pacar.

Pemilihan ini enggak bakalan mudah dan bisa jadi penyebab berakhirnya hubungan ketika pilihannya enggak saling setara.

Masalah ini juga bakal menunjukkan seberapa berkomitmen dan berdedikasi kita dengan hubungan.

7. Bukan cuma tentang cinta

Yup, pacaran itu bukan cuma tentang cinta, tapi tentang banyak hal yang kompleks dan perlu diusahakan.

Ini karena selain cinta, kita juga butuh saling pengertian dan menghargai satu sama lain, membangun komunikasi, kepercayaan, dan usaha yang keras untuk mempertahankannya.

Kita dan pacar juga harus saling mengerti kebutuhan masing-masing, apa hal yang bisa saling mendukung satu sama lain, serta menerima dan menghormati batasan masing-masing.

Baca Juga: 7 Hal yang Kita Rasakan Kalau Pacaran sama Orang yang Enggak Tepat

(*)