CewekBanget.ID - Film horor yang sekarang beredar di masyarakat ternyata dibagi dalam berbagai sub genre.
Sub genre horor ini bermacam-macam dibedakan atas kebutuhan cerita yang disajikan.
Buat para penggemar horor, pahami perbedaan sub genre horor dan contoh-contoh filmnya berikut!
Action Horror
Film horor dengan latar cerita menampilkan banyak adegan aksi, masuk ke sub genre action horor.
Biasanya elemen yang diusung di sub genre satu ini seperti alien, binatang buas bahkan zombie.
Enggak jarang protagonis dalam cerita harus bertahan diri dari mahluk yang menghantui dengan menggunakan kemampuan bela diri mereka.
Film yang termasuk sub genre action horor antara lain Train to Busan, Aliens, The Purge dan lainnya.
Comedy Horror
Baca Juga: Mengangkat Soal Mimpi, Film Malam Pencabut Nyawa Sudah Tayang di Bioskop!
Horor komedi jadi perpaduan sub genre yang menarik, karena enggak hanya menampilkan kengerian atau hal spiritual tapi ada komedi disisipkan.
Biasanya film-film dengan kategori ini banyak diminati soalnya enggak bikin ketakutan setengah mati.
Tak heran kalau sub genre ini kebanyakan bisa ditonton dengan rentang usia luas, atau jadi film keluarga.
Contoh comedy horror adalah Pee Mak, Nina Forever, Scary Movie Ghostbusters.
Horror Adventure
Untuk sub genre ini, elemen petualangan yang dimaksud meliputi ekspedisi berbahaya, bisa perjalanan misterius atau penelusuran di antah-brantah.
Selain menunjukkan sisi kengerian dari teror yang nyata, filmnya akan membawa penonton seperti masuk dunia baru.
Misalnya seperti film Anaconda, Jaws, A Quiet Place, Bird Box dan lainnya.
Horror Drama
Baca Juga: Film-film Horor yang Terinspirasi dari Karakter Animasi Populer
Situasi emosional jadi poin utama yang ditunjukkan dalam plot horror drama.
Sub genre ini bukan cuma sekadar menyoroti hantu tapi ada background story yang kuat dari kejadian yang ada.
Misalnya ketika sebuah film berlatar awal masalah keluarga, perjuangan hidup yang berat dari seseorang, bisa masuk ke sub ini.
Film yang masuk genre ini antara lain IT, Mama, The Sixth Sense, Tumurun.
Horor Psikologis
Salah satu genre yang kerap membuat penonton turut merasakan after effect dari plotnya.
Bisa perasaan takut, rasa bersalah, cemas dan lainnya yang turut dirasa penonton.
Horor psikologis juga bermain dengan efek suara dan visual.
Efek suara menegangkan hingga yang bisa bikin merinding kerap dipakai.
Contoh horor psikologi antara lain Rosemary’s Baby, The Uninvited, Us, The Cabin in The Woods.
Baca Juga: Rekomendasi Film yang Bisa Jadi Penawar Setelah Nonton Film Horor
Science Fiction Horror
Sci-fi horor menampilak unsur-unsur ilmiah dalam filmnya.
Namun plotnya tetap akan memberatkan ke genre horor menakutkan, meski ada unsur sains-nya.
Sains yang dimasukkan ke dalam cerita justru bisa menambah kengerian karena kejadian yang ditampilkan lebih terasa nyata.
Contoh filmnya adalah Frankenstein, The Thing, Resident Evil, M3GAN, The Platform.
Horor Slasher
Kategori sub genre satu ini menghadirkan kengerian gore.
Alur cerita yang disajikan bisa berupa pembunuhan berantai, teror sadis dengan berbagai alat-alat mengerikan seperti pisau atau senjata tajam lain.
Contoh dari film genre ini adalah The Texas Chainsaw Massacre, Child’s Play, Scream dan lainnya.
Baca Juga: Sophie Turner dan Kit Harington Reuni untuk Film Horor Terbaru. Adik Kakak Ketemu Lagi
Found Footage Horror
Untuk sub genre satu ini sebenarnya lebih ke teknik penyajian gambar.
Found footage dibuat seolah gambar yang disajikan amatir seperti foogate mentah kiriman pemirsa.
Sehingga bila gambar sejenis ini ditampilkan akan memberi kesan 'nyata' dan lebih dipercaya publik.
Di Indonesia find footage horror kerap dipakai untuk film yang mengangkat tema tahayul, legenda atau kejadian luar biasa di suatu daerah.
Contoh filmnya seperti Paranormal Activity, Devil’s Due, Keramat.
Itu dia penjelasan berbagai sub genre horor yang ada di dunia perfilman.
(*)