"Apa yang tidak biasa dan tidak normal dalam situasi ini adalah, satu minggu kemudian, hal tersebut tiba-tiba menjadi domain publik dan dunia luar dapat ikut ambil bagian," dia melanjutkan.
Joe meyakinkan publik bahwa apa yang tersebar dan mereka ketahui bukan fakta secara keseluruhan.
"Faktanya adalah, pada poin terakhir, akan selalu ada kesenjangan antara apa yang diketahui dan apa yang dikatakan. Saya telah berdamai dengan itu."
Mengalami kesulitan dengan berbagai spekulasi
Joe memang selama ini diam, namun semakin dia enggak muncul ke publik nyatanya semakin banyak teori dan spekulasi menyangkut dirinya dalam hubungan kandas ini.
Menanggapi itu, dia mengaku kesulitan menjalani hari-hari biasa karena justru ada banyak pihak menyerangnya.
Dia mengatakan secara umum, dia mencoba mengabaikan komentar terburuk di dunia maya tentang dirinya.
"Saya mencoba mengecilkan volume suara itu.
Saya jelas-jelas telah menyadarinya dan berpikir bahwa menyiksa siapa pun, baik secara langsung atau di balik anonimitas keyboard, adalah hal yang memalukan," dia menggambarkan banyaknya bully-an daring menyerangnya.
Ketika berita putusnya Swift dan Alwyn keluar, sebuah sumber mengatakan kepada Entertainment Tonight bahwa hal itu berlangsung baik-baik saja dan 'tidak dramatis.'
Namun kisah ini berbalik ketika Swift merilis album The Tortured Poets Departments pada tanggal 19 April 2024.
Baca Juga: Perbedaan Respon Joe Alwyn dan Matty Healy Atas Album TTPD Taylor Swift
Pendengar lagu musisi itu langsung menghubungkan berbagai lirik dan berspekulasi lirik itu buat Alwyn.
Nyatanya Joe Alwyn bukan satu-satunya pria yang dekat dengan Swift selama periode pembuatan album tersebut.
Ada sosok Matty Healy, kemudian menjadi orang yang juga dikaitkan oleh netizen.
Joe saat ini ingin fokus dengan apa yang akan dia jalani, tanpa harus terus dikaitkan hubungan masa lalu.
(*)