Penyebab Penularan, Pencegahan, Pengobatan dan 5 Fakta Lain Soal Virus Hepatitis A

By Natasha Erika, Senin, 14 Desember 2015 | 17:00 WIB
Penyebab Penularan, Pencegahan, Pengobatan dan 5 Fakta Lain Soal Virus Hepatitis A (Natasha Erika)

Pihak Institut Pertanian Bogor sudah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas terjadi infeksi hepatitis A. Jumlah kasus terus meningkat bahkan sampai puluhan mengingat kejadiannya berawal di kampus maka jumlah yang terinfeksi bisa lebih besar lagi. Jika enggak dilakukan upaya-upaya pencegahan yang signifikan, KLB ini bisa menjadi wabah.

Pada kesempatan ini Dr. Ari F. Syam Sp. Pd ingin menyampaikan beberapa hal yang memang perlu diketahui mengenai penyakit ini. Ini dia penyebab penularan, pencegahan, pengobatan dan 5 fakta lain soal virus Hepatitis A.

Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A,  ditularkan melalui makanan dan minuman tercemar, dan juga melalui kontak langsung. Virus ini  terdapat pada tinja pasien yang terinfeksi, oleh karena itu makanan dan minuman menjadi media utama penyebab penularan infeksi ini.

Kasus di kampus IPB memang masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan, tetapi menurut pengamat kesehatan yang juga staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menduga berasal dari makanan atau minuman yang tercemar. Karena sebenarnya enggak mudah untuk tertular dari satu orang ke orang lain yang hanya bertemu di kampus.

Pasien dengan hepatitis A, biasanya datang sudah kuning dan seperti air teh. Gejala yang timbul bisa ringan sampai berat bahkan jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian.

Sebelumnya pasien mengalami common cold, seperti orang yang mengalami gejala flu, sakit-sakit badan, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun dan lemas. Pasien juga merasakan nyeri di perut kanan atas karena memang pasien dengan infeksi hepatitis A yang meradang adalah livernya yang sebagian besar berada di perut kanan atas.

Masa inkubasi yaitu masa masuknya penyakit sampai timbul gejala berlangsung antara 2-6 minggu. Penyakit ini bisa sembuh total dan yang penting pasien harus istirahat total.

Obat-obatan yang diberikan sifatnya hanya menghilangkan gejala yang muncul, misalnya jika diare diberikan obat anti diare, kalau mual diberikan anti mual jika demam diberikan obat anti demam jika lemas diberikan vitamin dan asupan makannya diperhaikan.

Obat suplemen hati kadang kala diberikan untuk mengurangi peradangan hati yang terjadi. Pasien memang perlu diisolasi dan jangan tidur sekamar dengan orang sehat, di RS pun biasanya pasien tidur hanyak sendiri di kamar dan dipisah dengan pasien lain.

Hepatitis virus A enggak bisa menjadi hepatitis B. Karena memang virus penyebabnya berbeda. Oleh karena itu kalau pernah divaksinasi oleh vaksin hepatitis B bukan berarti juga sudah terlindungi dari  infeksi virus hepatitis A. Tetapi bisa saja dalam satu kasus pasien mengalami 2 macam infeksi yaitu infeksi virus B dan juga hepatitis virus A.

Pencegahan yang terpenting adalah hidup sehat dengan makan yang teratur dan cukup gizi, istirahat cukup dan banyak mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran. Cuci tangan pakai sabun yang rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman.

Khusus untuk yang mengurus orang sakit dengan hepatitis A harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik kalau perlu dengan mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral. Vaksinasi hepatitis virus A sebaiknya diberikan bagi orang yang memang akan berkunjung pada daerah yang sedang terjangkit KLB atau wabah 2 minggu sebelum berada di lokasi terjadinya KLB.

(sumber: Dr. Ari F. Syam Sp. Pd via health.kompas.com, foto: fourwaysreview.co.za)