Hal ini pun melahirkan "peng-aku-an" dalam diri orang Sunda, yakni hirup ukur sasampeuran awak ukur sasampayan sariring riring dumadi sarengkak saparipolah sadaya kersaning Allah. Maknanya, kepasrahan tanpa pengakuan individual, jiwa raga, napas, gerak hidup, semua milik Allah, Tuhan semesta alam.
Sifat totalitas kepasrahan inilah yang menjadi sosok manusia Sunda seutuhnya. Bagus dan mendalam, kan, makna sampurasun?
(sumber: reni/kompas.com, foto: crushable.com)