8 Fakta Lucy, Spesies Yang Diyakini Leluhur Manusia

By Natasha Erika, Senin, 23 November 2015 | 17:00 WIB
8 Fakta Lucy, Spesies Yang Diyakini Leluhur Manusia (Natasha Erika)

Kalau kita membuka laman Google hari ini, kita akan menemukan doodle evolusi manusia. Setiap tanggal 24 November diperingati sebagai hari penemuan Lucy. Google Doodle pun merayakan 41 tahun penemuan Lucy pada 2015 dengan gambar yang lucu. Siapakah dia? Lucy diyakini sebagai spesies yang jadi leluhur manusia. Untuk tahu lebih dalam, kita bisa kupas lewat 8 fakta ini, girls!

8 Fakta Lucy, Spesies Yang Diyakini Leluhur Manusia

Temuan fosil ini merupakan spesies Australopithecus afarensis yang tinggal di Ethiopia 3,2 juta tahun yang lalu. Pertama ditemukan tahun 1973, penemuan Lucy ini sangat lengkap. Sekitar 40 persen kerangkanya ditemukan secara utuh. Temuan ini istimewa bukan hanya faktor kelengkapannya, namun rupanya ketika peneliti merilis temuan ini, Lucy adalah salah satu spesies yang belum diketahui sebelumnya. Dan... "Tiba-tiba temuan ini menjadi seseorang (seperti manusia)," ujar Donald Johanson, ahli palaeoantropologi, seperti dikutip di Republika.

Merdeka menceritakan hal unik tentang asal nama Lucy. Nama asli Lucy adalah fosil dengan kode AL 288-1. Nama 'Lucy' sendiri diberikan setelah terinspirasi dari lagu band rock legendaris Inggris, The Beatles, yakni Lucy in the Sky with Diamonds. Lagu ini disebut terus dimainkan hingga salah satu anggota paleoantropolog penemu AL 288-1 ini menyarankan untuk menyebut fosil tersebut dengan 'Lucy'.

 

Berdasarkan ciri-ciri spesies Australopithecus yang ditemukan di Hadar, perbedaan ukuran antara spesies jantan dan betina sangat jelas. Australopithecus jantan biasanya mempunyai ukuran tubuh dewasa yang cukup besar, sedangkan yang betina kecil. Oleh karena itu ilmuwan sepakat memasukkan Lucy ke golongan betina, seperti ditulis di Merdeka.

8 Fakta Lucy, Spesies Yang Diyakini Leluhur Manusia

Dari artikel Solopos, kita bisa mendapatkan beberapa hal penting tentang Lucy. Salah satunya adalah berjalan tegak. Berbeda dengan spesies kera kebanyakan, Lucy memiliki keunikan tersendiri, yang salah satunya adalah cara berjalannya yang tegak sama persis seperti manusia, Lucy mampu berjalan dengan dengan kaki.

Kemudian, hingga saat ini, belum diketahui bagaimana Lucy meninggal, belum ada bukti kuat yang menunjukan bagaimana proses kematian Lucy Australopithecus sang Hominid tertua di dunia.

Enggak ada banyak bukti apakah gigi di badan Lucy menandakan bahwa ia meninggal dengan cara dibunuh. Namun, ada satu tanda gigi dari karnivora di atas tulang kemaluan kirinya. Enggak diketahui apakah ini terjadi sebelum Lucy meninggal ataukah Lucy digigit saat meninggal di Ethiopia, lokasi ia ditemukan, begitu tulis Republika.

 

Meski bisa berjalan tegak layaknya manusia, Spesies Lucy Australopithecus afarensis, namun ukuran mereka jauh lebih kecil daripada manusia. Tinggi badannya hanya 1.1m tinggi dan beratnya di 29 kg.

Kini disimpan di dekat tempatnya ditemukan

8 Fakta Lucy, Spesies Yang Diyakini Leluhur Manusia

Di artikel Merdeka kembali ditulis kalau kini Lucy disimpan dengan sangat hati-hati di Paleoanthropology Laboratories of the National Museum di Addis Ababa, Ethiopia. Di ruang pameran Lucy di museum itu sendiri yang dipakai adalah tulang palsu demi menghindari kerusakan 'Lucy' asli.

(foto: vigilantcitizen.com)