Girls, sejarah lagu kebangsaan adalah bagian dari jati diri bangsa. Sayangnya, jejak lagu Indonesia Raya hilang di masa lalu. Kini, kita enggak mengetahui dengan pasti di manakah jejak rekaman awal lagu kebangsaan. Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia Kompas melaporkan kisah jejak lagu Indonesia Raya yang masih menjadi misteri, tapi bisa dinikmati.
Akan tetapi-sayang sekali-rekaman asli piringan hitam lagu Indonesia Raya itu kini sudah hilang, lenyap tak tahu di mana rimbanya. Sudah sejak tahun 1953, Pemerintah RI, yaitu Kepala Djawatan Radio RI Kementerian Penerangan R Maladi meminta rekaman asli itu kepada Yo Kim Tjan.
"Alasannya, karena pemerintah tidak memberi izin. Lagu kebangsaan tidak boleh diperjualbelikan oleh kita. Itu hak pemerintah dan harus diserahkan kepada pemerintah," tutur Kartika.
Oleh karena itu, Yo Kim Tjan, lanjut Kartika, menyerahkan piringan hitam itu kepada pemerintah tahun 1958. "Piringan hitam diambil dari sini (toko Populair)," katanya. Setelah pengambilan itu, pemerintah pun memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk surat yang ditandatangani Kepala Djawatan Kebudajaan Kementerian Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudajaan, Joedakoesoemah pada tahun 1958.
Namun masih ada tabir gelap menyelimuti terkait rekaman lagu Indonesia Raya ini. Apakah plat yang dimiliki keluarga Yo dan kcmjadul tersebut masih satu versi? Apakah benar plat yang dimiliki kcmjadul itu produksi di Inggris, padahal disebutkan produksi di Inggris tidak sempat masuk ke Indonesia karena disita sejak masih di Tanjung Priok? Adakah orang lain yang memegang plat piringan hitam versi pertama? Siapa yang sebenarnya memegang rekaman asli atau master piringan hitam milik Yo Kim Tjan yang dikabarkan hilang?
Namun terkait jejak Indonesia Raya 1927, kita masih beruntung bisa menikmatinya dengan murah meriah tanpa harus memiliki barang aslinya, kali ini dengan bantuan Youtube.
Media sosial telah memudahkan kita untuk bisa saling terhubung satu sama lain. Di era media sosial, ada istilah lain selain "transaksi" dan "memiliki" yang jauh lebih indah dan berharga, yaitu "berbagi".