Evilia Adriani (19) belajar di jurusan Hubungan Internasional di UPN Veteran Surabaya. Namun, dia sempat menjadi tukang ojek yang hanya melayani kaum perempuan dan kemudian mendirikan Ojek Syar'i. Kenalan sama cewek muda di balik jasa khusus perempuan, Ojek Syar'i, yuk!
Saat ditemui di sebuah kafe di Jalan Ir Soekarno, Surabaya, Kamis (30/7/2015), ponsel Evi bunyi berulang kali. Beberapa kali pula mahasiswa semester dua ini bangkit dari kursi untuk menerima panggilan.
"Maaf, lagi banyak order. Duduk di sini dari tadi sudah ada beberapa order yang masuk," ucap Evi.
Evi memang tidak lagi menjadi tukang ojek, tetapi dia adalah bagian dari manajemen Ojek Syar'i, jasa antar jemput khusus perempuan, yang lahir dan berkembang sebagai buah pemikirannya.
Evi menuturkan, Ojek Syar'i mulai digagas pada Februari 2015 dan resmi beroperasi pada Maret 2015. Ketika itu, Evi mengaku ngeri dengan berita-berita pelecehan seksual terhadap perempuan di angkutan umum.
Di sisi lain, hampir semua jasa ojek dijalankan laki-laki dan ini tidak bisa dimanfaatkan perempuan yang tidak mau naik motor selain dengan muhrimnya. Selain itu, banyak perempuan enggak bisa naik motor. "Kondisi itu menyulitkan kaum perempuan," ucap Evi.