Belakangan ini, beberapa sekolah menetapkan peraturan berbusana sopan bagi para siswinya. Ada juga beberapa sekolah yang memulangkan dan menghukum siswinya karena berpakaian enggak sopan. Para siswi yang enggak terima dengan keputusan tersebut melakukan aksi protes. Begini 6 aksi protes para siswi tentang larangan memakai baju enggak sopan ke sekolah.
Pada 25 Mei 2015, Alexi Halket dipulangkan dari sekolahnya, Toronto's Etobicoke School of the Arts, karena ia memakai crop top di kelas. Merasa tersinggung, ia kemudian menggalang kampanye crop top keesokan harinya yang mengajak teman-teman cewek lain untuk memakai item fashion tersebut juga.
Lauren Wiggins dihukum karena menggunakan halter neck dress di sekolah. Pakaian tersebut dianggap enggak pantas dan enggak sopan oleh pihak sekolah sehingga ia dihukum. Ia kemudian menulis surat kepada wakil kepala sekolah Harrison Trimble High School yang ia unggah juga di Facebook.
Wuih... Walau masih kecil, cewek-cewek remaja dari Montclair High School udah melakukan aksi unjuk rasa, lho! Sekitar 100 siswi sekolah tersebut melakukan unjuk rasa dan membuat petisi online untuk peraturan berpakaian. Mereka diatur agar berpakaian layak dan lebih tertutup. Setelah berunjuk rasa dan berkampanye lewat tagar IAmNotMyDress di social media, pihak sekolah akhirnya menghilangkan beberapa kata dalam peraturan berpakaian mereka.
Posted by MHS Students Fight the Dress Code on Friday, May 15, 2015
Enggak berbeda jauh dengan kasus di atas, Foothill High School di California, Amerika Serikat, membuat peraturan berpakaian yang enggak jelas menurut beberapa siswi. Sanam Nawim dan sepupunya yang berusia 24 tahun membuat petisi online di situs Change.