Mei dan Juni adalah bulan terpanas di India. Tapi kali ini suhu udara mencapai 50 derajat celsius dan menurut para pakar suhu ini terus bertambah selama 15 tahun terakhir. Bukan hanya menyebabkan berbagai masalah kesehatan, gelombang panas ini pun kerusakan infrastruktur. Berikut 4 dampak mengerikan gelombang panas di India.
(Baca juga: Pemanasan Global Mengancam Tumbuhan di Bumi)
Gelombang panas yang menyerang India telah menewaskan lebih dari 1.500 orang selama sepekan terakhir. Sebagian besar korban berasal dari negara-negara bagian di India selatan, seperti Andhra Pradesh dan Telangana. Gelombang panas melanda kawasan India selatan sejak pertengahan April. Tapi, hampir semua kematian terjadi pada satu pekan terakhir.
Jalan di New Delhi, salah satunya di dekat Rumah Sakit Safdarjung, meleleh. Aspal yang meleleh menyebabkan jalanan rusak dan zebra cross pun terlihat berantakan dan mengakibatkan kemacetan.
(Baca juga: Penemuan Terbaik Mengurangi Dampak Global Warning)
Rumah-rumah sakit di New Delhi, yang mengalami suhu udara hingga 45 derajat Celcius, kewalahan untuk menangani pasien sengatan matahari dan dehidrasi parah yang terus bertambah. Antrean panjang juga terjadi di luar Institur Ilmu Kedokteran India, salah satu rumah sakit pemerintah terbesar. Di sana terlihat para pasien mengantre sambil memegang botol air minum dan jus mangga.
"Rumah sakit tidak bisa menampung korban gelombang udara panas. Pasien mengeluhkan sakit kepala dan beberapa dari mereka sempat mengigau," kata Ajay Lekhi, presiden Asosiasi Dokter Delhi, seperti dilansir di Kompas.com.
Di kuil Galtaji di kota Jaipur, negara bagian Rajashtan, sekelompok monyet ekor panjang tertangkap kamera tengah berenang di sebuah kolam keramat untuk mendinginkan tubuh mereka. Di beberapa lokasi lain, terlihat para turis memberikan air mineral yang mereka bawa untuk para monyet yang kepanasan dan kehausan.
Gelombang panas ini diakibatkan oleh tiupan angin kering dari Iran dan Afganistan. Bagian selatan India adalah wilayah yang terkena serangan panas paling parah. Negara bagian yang paling menderita akibat serangan panas adalah Andhra Pradesh. Para ahli memperkirakan gelombang panas akan berakhir pada akhir Mei sebelum musim hujan mengguyur wilayah timur dan selatan India.
(Baca juga: Global Warming Membuat Binatang Jadi Kerdil?)
(sumber: kompas.com, foto: dailymail.com, EPA/ABC News, telegraph.co.uk, cnn.com,