Wah, Soal Ujian Nasional (UN) 2016 Banyak Berubah

By Astri Soeparyono, Minggu, 11 Januari 2015 | 17:00 WIB
Wah, Soal Ujian Nasional (UN) 2016 Banyak Berubah (Astri Soeparyono)

Wah, soal Ujian Nasional (UN) 2016 banyak berubah? Yup. Soal-soal untuk ujian nasional menurut rencana akan berubah mulai 2016 guna menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi murid. Untuk menghasilkan butir-butir soal yang lebih berkualitas, model naskah soal akan dibuat sekelas The Graduate Record Examination dan The Scholastic Aptitude Test.

(Baca juga: Keluhan Menjelang Ujian)

"Nanti akan kami undang para pembuat naskah soal GRE (The Graduate Record Examination) dan SAT (The Scholastic Aptitude Test) untuk memberikan pelatihan. Namun, ini baru akan kami lakukan tahun depan. Kalau sekarang sudah terlalu mepet waktunya," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Sabtu (10/1).

Terkait dengan rencana penggunaan hasil ujian nasional (UN) sebagai salah satu "tiket masuk" perguruan tinggi negeri melalui jalur nontes, Anies menegaskan, hal itu belum ada keputusan. Sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) terpisah, persoalan itu tak mudah diselesaikan karena butuh penyesuaian di antara dua kementerian. "Nanti akan disinkronkan dengan kebutuhan Kemristekdikti," ujar Anies.

(Baca juga: Jawaban Ujian Paling Gila)

Nilai hasil UN masih dapat dikatakan dipercaya oleh perguruan tinggi negeri, paling tidak hasil UN tahun lalu, karena pelaksanaan yang relatif "bersih" dari kecurangan. UN yang merupakan tes dengan soal-soal berstandar nasional dianggap lebih obyektif dibandingkan dengan nilai rapor hasil penilaian guru dan sekolah.

Pengalaman perguruan tinggi negeri tersebut dikemukakan Ketua Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab, saat dihubungi, Sabtu.

(Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Paling Unik)

Kalau penyelenggaraan UN bisa dipercaya karena bersih dari kecurangan, lanjut Rochmat, perguruan tinggi negeri bersedia mengakui dan menggunakan hasil UN sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penerimaan calon mahasiswa baru, terutama untuk seleksi penerimaan calon mahasiswa tanpa tes.