Gimana caranya menghadapi patah hati gara-gara rasa suka bertepuk sebelah tangan atau tiba-tiba diputusin pacar? Pas banget kita bertanya sama ahlinya, Taylor Swift! Di album 1989, Taylor menulis beberapa lagu bertema cinta dan patah hati. Begini 5 cara menghadapi patah hati dari lagu-lagu Taylor Swift di album 1989.
Taylor Swift cerita kepada Ryan Adam kalau ia membuat lagu bercerita tentang mimpinya bertemu mantan. Bagian chorus dibuat sebagai pengingat bahwa terkadang satu-satunya cara membuat segala sesuatu berjalan baik adalah dengan menjadi tangguh!
Seperti di lagu , Tay-Tay cerita kalau hanya ada dua pilihan jalan kalau ngomongin cinta. Antara hubungan itu berjalan terus atau berakhir di tengah jalan. Seperti ini liriknya: So it's gonna be forever / Or it's gonna go down in flames. Jadi, kita enggak perlu berlarut patah hati karena hal itu pasti dialami banyak orang.
Lagu mengajarkan kita bahwa sepahit apa pun hubungan kita sama seorang cowok, seenggaknya kenangan indah akan tetap ada. Enggak ada salahnya buat menyimpan kenangan yang baik agar kita terus berpikir positif terhadap kehidupan percintaan di depan.
Boys only want love if it's torture, begitu bunyinya seperti di lagu . Walau liriknya agak menggeneralisasi alias menganggap semua cowok seperti itu, tapi sebenarnya kata-kata itu bisa kita pakai sebagai pengingat. Ada yang baik, tapi enggak sedikit juga cowok yang bermaksud buruk. Contohnya, cowok player, cowok yang suka memukul dan sebagainya.
Taylor menyanyikan pasang surut suatu hubungan lewat lirik lagu yang berbunyi: This love is good, this love is bad / This love is alive back from the dead, oh. Di satu sisi, Taylor menulis kalau enggak ada salahnya untuk merasakan patah hati karena orang yang kita sayangi. These hands had to let it go free.
(sumber: teenvogue.com, foto: tumblr.com)