5 Keanehan Tubuh Akibat Jatuh Cinta (Bagian 1)

By Astri Soeparyono, Kamis, 22 Januari 2015 | 17:00 WIB
5 Keanehan Tubuh Akibat Jatuh Cinta (Bagian 1) (Astri Soeparyono)

Menurut penelitian, jatuh cinta bisa mengakibatkan beberapa gejala aneh pada pikiran dan tubuh kita, lho! Ini dia 5 keanehan tubuh akibat jatuh cinta.

(Baca juga: 5 Keanehan Tubuh Akibat Jatuh Cinta Bagian 2)

Ada penjelasan ilmiahnya kenapa kita merasa bahagia dan gembira saat baru jatuh cinta. Para ilmuwan dari Albert Einstein College of Medicine di New York City memelajari hasil pemindaian MRI dari para mahasiswa mereka dan menemukan fakta, jatuh cinta dapat mengaktifkan sistem saraf yang sama dalam otak ketika seseorang menggunakan kokain.

Aktifnya saraf ini dapat memberikan kita perasaan euforia yang intens. Tetapi kalau kita merasa seperti "kecanduan" untuk selalu bertemu cowok yang kita suka, mungkin saja kita enggak segila yang dipikirkan.

 

(Baca juga: Fakta Unik Jatuh Cinta)

 

5 Keanehan Tubuh Akibat Jatuh Cinta (Bagian 1)
Jatuh cinta akan membuat kita menjadi benar-benar lalai. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Motivastion and Emotion pada 2013 lalu menemukan fakta, orang yang sedang jatuh cinta menjadi kurang mampu untuk fokus dalam melakukan tugas-tugas yang membutuhkan perhatian. Peneliti juga menemukan fakta, orang yang sedang jatuh cinta semakin sulit untuk berkonsentrasi pada tugas.

Para peneliti mengaku enggak tahu pasti kenapa jatuh cinta bisa membuat otak seseorang menjadi kabur. Tapi mereka sepakat bahwa keseimbangan antara fokus dan fantasi sangat penting untuk sebuah hubungan yang sukses. Termasuk menjalani hari yang produktif.

(Baca juga: Ciri-ciri Cowok Lagi Jatuh Cinta)

5 Keanehan Tubuh Akibat Jatuh Cinta (Bagian 1)
Pikirkan kembali kenapa dua cewek bersahabat bisa berubah saling membenci satu sama lain akibat seorang cowok. Apa yang menyebabkan terjadinya permusuhan yang sangat intens akibat sesuatu yang dinamakan cinta?

Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Personality and Psychology Bulletin , jawabannya terletak pada hormon neurologis yang terkait dengan agresi dan empati. Para peneliti dari University of Buffalo meminta peserta penelitian untuk menggambarkan saat seseorang yang dekat dengan mereka diancam, lalu bagaimana mereka bereaksi.

Para peneliti menemukan fakta, seseorang akan berperilaku lebih agresif ketika jatuh cinta. Ada hormon yang akan mengubah diri kita jadi lebih hangat, memiliki rasa empati, dan penuh kasih, yang masuk ke dalam otak dan membentuk agresi pelindung. Hormon inilah yang menyiapkan kita buat mempertahankan pasangan terhadap penyerang, peristiwa stres, dan bahkan kesedihan.

(Baca juga: Kenapa Jatuh Cinta Bikin Kita Susah Tidur?)

(intan/tabloidnova.com, foto: tumblr.com, rebloggy.com)