5 Pelajaran Penting Dari Foto dan Video Mesum Remaja Yang Beredar di Internet

By Astri Soeparyono, Kamis, 22 Oktober 2015 | 17:00 WIB
5 Pelajaran Penting Dari Foto dan Video Mesum Remaja Yang Beredar di Internet (Astri Soeparyono)

Sering melihat foto dan video mesum remaja tersebar di internet? Kadang, kita enggak pernah mencari foto dan video ini. Tapi karena saking banyaknya orang-orang di sekitar kita yang share, foto dan video ini muncul di news feed social media kita. Bisa jadi orang yang ada di dalam foto dan video ini enggak kita kenal. Tapi bukan berarti enggak ada pelajaran yang bisa kita ambil. Ini dia 5 pelajaran penting dari foto dan video mesum remaja yang beredar di internet.

 

(Baca juga: Cara Mewaspadai Kamera Tersembunyi di Toilet atau Ruang Ganti Baju)

 

Belum lama ini beredar foto cowok dan cewek berseragam SMA yang bermesraan berlebihan di tempat umum. Kedua remaja ini mungkin merasa mereka sedang sendiri dan suasana sepi. Tapi sebenarnya kita enggak pernah benar-benar sendiri. Bisa saja ada orang di sekitar kita yang melihat. Terlebih lagi sekarang ini hampir semua orang memiliki gadget dengan kamera. Memotret sesuatu semudah memijit tombol dengan jempol.

Mudah memotret, mudah juga menyebarkannya. Ketika melihat sesuatu yang dianggap menarik, orang cenderung ingin membaginya dan mebahas dengan teman-teman lain di social media. Dengan koneksi internet prima, upload foto ke socmed enggak lebih dari satu menit. Walaupun di-share di socmed yang lingkaran pertemanannya terbatas seperti Path, bisa saja menyebar dengan cepat di socmed lain jika ada yang share print screen postingan tersebut.

(Baca juga: Sexy Selfie: Bisa Menciptakan Image Negatif)

Salah satu alasan kenapa bullying di internet mudah terjadi adalah, lebih mudah menuliskan sesuatu di balik layar smartphone daripada mengatakan langsung ke seseorang. Begitu juga dengan menghakimi. Foto dan video mesum remaja yang beredar di internet biasanya disertai dengan komentar-komentar menghakimi dari orang lain yang enggak dikenal. Bagi yang menghakimi mungkin merasa hanya ikut komentar. Tapi bagi yang foto atau videonya dikomentari? Bisa saja masuk ke hati.