5 Kesalahan Cewek Dalam Menjaga Kebersihan Vagina

By Astri Soeparyono, Rabu, 3 Januari 2018 | 10:00 WIB
5 Kesalahan Cewek Dalam Menjaga Kebersihan Vagina (Astri Soeparyono)

Organ yang satu ini cuma cewek yang punya, jadi kita harus tahu juga cara menjaga kesehatan dan kebersihannya, girls.

Tapi karena sibuk atau mungkin belum tahu caranya, kadang kita suka melakukan 5 kesalahan cewek dalam menjaga kebersihan vagina ini. Simak, deh.

(Baca juga: 4 Fakta Soal Vagina dan Selaput Dara)

Ketika beraktivitas seharian, celana dalam bisa basah karena keringat. Kalau enggak segera menggantinya, bisa terlalu lembap untuk vagina.

Walaupun kita harus menjaga kelembapannya, bukan berarti celana dalam yang basah bagus untuk vagina yang sehat. Terlalu lembap bisa mengundang jamur dan bakteri, girls.

Sering lupa mengeringkan vagina setelah buang air kecil? Area ini bila dibiarkan basah untuk jangka waktu yang lama, bisa menyebabkan bakteri berkembang, sehingga bau atau infeksi.

Oleh karena itu, selalu menjaga kebersihan vagina dan tetap kering.

(Baca juga: 5 Mitos Tentang Vagina yang Harus Cewek Tahu Kebenarannya)

Enggak mengganti pembalut selama 9 jam bisa berbahaya. Penting buat cewek yang sedang menstruasi untuk mengganti pembalut setiap 5 - 7 jam sekali.

Pembalut yang dipakai dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan ruam, bau yang enggak sedap, juga berisiko infeksi.

Pakaian dalam ketat bisa menyebabkan keringat. Disarankan agar para cewek mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun, agar membuat kulit dapat bernapas.

Ketat dan terbuat dari kain sintetis dapat mengurangi sirkulasi udara sehingga menyebabkan keringat berlebihan, inilah yang membuat risiko tinggi terkena infeksi vagina.

(Baca juga: 8 hal istimewa tentang vagina yang enggak kita duga)

Vagina secara alami membuat dirinya aman dari bakteri dan infeksi dengan mempertahankan suhu optimal dan kelembaban dengan keseimbangan pH tertentu.

Tingkat pH vagina sekitar 3,8 - 4,5. Dan ini bisa berubah kalau memakai sabun yang keras atau pembersih berbahan dasar kimia.

Karena ini dapat merusak vagina dan menyebabkan iritasi secara tetap serta infeksi. Untuk mempertahankan tingkat pH, gunakan sabun lembut (mild soap) dan air.

(Baca juga: Tips Cara Mencukur Rambut Vagina di Rumah)

(k.tatik/intisari-online.com, foto: cosmopolitan.com)