Saat ini, para peneliti sedang mempelajari apakah kekuatan menulis dan menulis cerita pribadi bisa mengubah perilaku seseorang dan meningkatkan kebahagiaan. Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa kita semua memiliki cerita pribadi yang membentuk pandangan kita tentang dunia dan diri kita sendiri. Tapi kadang-kadang suara hati kita tidak bisa mengetahuinya dengan benar.
(Baca juga: 4 Kegiatan Terinspirasi Kartini)
Beberapa penelitian percaya bahwa dengan menulis kemudian mengedit cerita kita sendiri, kita bisa mengubah persepsi kita tentang diri sendiri dan mengidentifikasi hambatan dalam hidup. Ini mungkin terdengar omong kosong, tapi penelitian menunjukkan dampak nyatanya.
Dalam salah satu penelitian tentang mengedit kisah pribadi, peneliti mengumpulkan 40 mahasiswa Duke University yang masih berjuang menyelesaikan kuliah mereka. Para mahasiswa itu adalah muda-mudi yang mengkhawatirkan nilai mereka, dan sering bertanya-tanya dengan gelisah: apakah tingkat intelektual mereka setara dengan mahasiswa lain?
Dalam penelitian tersebut, para mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Mahasiswa dalam kelompok intervensi diberi informasi yang menunjukkan bahwa apa yang mereka alami merupakan hal wajar bagi mahasiswa yang baru belajar di tahun pertama. Mereka menyaksikan video mahasiswa junior dan senior yang berbicara tentang bagaimana peningkatan nilai-nilai mereka setelah mampu beradaptasi dengan perguruan tinggi.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendorong para siswa untuk mengedit naskah mereka sendiri tentang perguruan tinggi. Daripada mereka gelisah memikirkan salah pilih jurusan, mereka didorong untuk berpikir bahwa mereka hanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi. Sedangkan mahasiswa dalam kelompok kontrol hanya diberi informasi tanpa diberi nasihat.
(Baca juga: Serunya Mulai Menulis!)
Dalam jangka pendek ditemukan hasil yang mengejutkan yaitu para mahasiswa di kelompok intervensi mengubah tulisan mereka dan mereka mendapat nilai yang lebih baik. Hasil jangka panjangnya pun lebih mengesankan. Para mahasiswa, yang diminta untuk mengubah tulisan mengenai diri sendiri, mengalami peningkatan nilai dan kurang mungkin putus kuliah.
Mahasiswa dalam kelompok kontrol yang tidak menerima nasihat tentang nilai, 20 persen dari mereka putus sekolah dalam waktu satu tahun. Namun dalam kelompok intervensi hanya satu siswa yang putus sekolah.
Penelitian ilmiah tentang manfaat menulis sangat banyak jumlahnya. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menulis tentang diri sendiri dan pengalaman pribadi dapat memperbaiki gangguan suasana hati, membantu mengurangi gejala pada pasien kanker, meningkatkan kesehatan seseorang setelah serangan jantung, dan meningkatkan kemampuan mengingat. Selain itu, menulis cerita pribadi dapat mengubah perilaku seseorang dan meningkatkan kebahagiaan. (Sumber: The New York Times)
(Baca juga: Tips Imaginative Writing untuk Menulis Cerita Fiksi)