Ketika Harus Tinggal Hanya Dengan Orangtua Tunggal (Bagian 2)

By Astri Soeparyono, Selasa, 16 Desember 2014 | 17:00 WIB
Ketika Harus Tinggal Hanya Dengan Orangtua Tunggal (Bagian 2) (Astri Soeparyono)

Perubahan keadaan keluarga yang membuat kita terpaksa tinggal hanya dengan salah satu orangtua membuat kita harus beradaptasi dengan kehidupan yang baru. Dan, hal ini enggak mudah untuk dijalani. Harus gimana yah, ketika harus tinggal hanya dengan orangtua tunggal?

(Baca juga: Ketika Harus Tinggal Hanya Dengan Orangtua Tunggal Bagian 1)

Ketika Harus Tinggal Hanya Dengan Orangtua Tunggal (Bagian 2)

Keluarga merupakan satu sistem, sehingga untuk beradaptasi dengan keadaan baru ini, dibutuhkan kerjasama antara kita dengan orangtua yang tinggal bersama kita sekarang. "Banyak penyesuaian yang harus dibuat sehingga antara anak dan orangtua harus saling dukung," jelas Rini.

Namun, ada hal yang bisa kita lakukan untuk bisa beradaptasi. Menurut Rini, ada tiga hal yang bisa ditanyakan kepada diri sendiri, yaitu: siapa aku, apa yang aku bisa,  dan apa yang aku punya? "Ketika menjawab tiga pertanyaan penting tersebut, usahakan untuk memberikan jawaban positif sehingga bisamembantu kita memunculkan pemikiran-pemikiran positif juga.

Misalnya, memberi jawaban 'aku orang yang optimis', 'aku punya bakat menari', 'aku bisa menyanyi', 'aku punya teman-teman yang selalu mendukungku' sehingga bisa membantu kita untuk menghadapi kenyataan dengan optimis," jelas Rini lagi.

Rini menambahkan, "Dalam posisi ini, seringkali yang keluar adalah emosi negatif, seperti cemas, takut, atau malu. Ketika salah satu pertanyaan dijawab dengan hal negatif, hal itu bisa diatasi dengan mencari jawaban positif untuk pertanyaan lain." Dengan menanamkan pemikiran positif ini, kita bisa beradaptasi dengan kehidupan baru yang dijalani sekarang.

(Baca juga: Ketika Orangtua Memutuskan untuk Bercerai...)