Remaja Cenderung Mengalami Kehamilan yang Rawan?

By Astri Soeparyono, Sabtu, 13 Desember 2014 | 17:00 WIB
Remaja Cenderung Mengalami Kehamilan yang Rawan? (Astri Soeparyono)

Hubungan seksual bukan hanya soal cowok, cewek, perasaan, dan momen. Tapia da banyak hal yang mungkin terjadi karenanya. Seperti efek psikologis, penyakit menular seksual, hingga kehamilan. Dan benarkah, remaja cenderung mengalami kehamilan yang rawan?

(Baca juga: Gimana cara membedakan gejala PMS dan kehamilan?)

Saat remaja (sebelum usia 20 tahun) proses pembentukan rahim dan organ reproduksi lainnya belum sempurna, maka belum siap menghadapi hubungan seksual apalagi kehamilan. Ini, cenderung membuat remaja mengalami kehamilan yang rawan.

Jika terjadi, resikonya:

Sel telur yang belum sempurna memicu munculnya cacat fisik pada bayi.

Tekanan darah tinggi yang biasanya baru ketahuan saat akhir masa kehamilan dengan gejala kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayi.

(Baca juga: Fakta-fakta lain tentang penyebab kehamilan)

Remaja hamil berisiko 4 kali lipat mengalami luka serius dan meninggal saat melahirkan.

Melahirkan bayi prematur (kurang dari 37 minggu) yang selanjutnya bayi itu akan beresiko mengalami masalah berat badan rendah, pernapasan, pencernaan, penglihatan, kognitif dan lainnya.

(Baca juga: Mitos-mitos Penyebab Kehamilan)

(aisha, foto: tumblr.com)