Demi mewujudkan impiannya, Iggy Azalea pindah dari Australia ke Amerika saat umur 16 tahun. Dan, Iggy berhasil menggapai impiannya dan menjadi rapper paling digemari saat ini.
(Baca juga: Iggy Azalea, Pindah Dari Australia Demi Wujudkan Impian Bagian 1)
Iggy mengaku dia dulu enggak stabil secara emosional dan sering merasa sedih. Saking khawatirnya dengan pendapat orang mengenai dia, Iggy sempat mengalami gangguan tidur.
"Aku sering terbangun tengah malam untuk mengecek Twitter, apa ada orang-orang yang berkomentar negatif tentangku? Kalau aku enggak menemukan apa-apa, baru aku bisa tidur lagi," kenangnya.
Beruntung, Iggy enggak berlama-lama dalam fase itu. Dia meyakinkan dirinya bahwa dia melakukan hal yang dia sukai dan lama-lama Iggy jadi terbiasa dengan perhatian berlebih yang diterimanya. "Aku juga mengambil waktu untuk istirahat dan berlibur, jadi keadaan terasa lebih baik. Now, I can have a good long sleep," tambahnya.
(Baca juga: Inspirasi Gaya Dengan Motif Printed Ala Iggy Azalea)
Di lagu berjudul Work, Iggy bercerita tentang kehidupannya, termasuk saat masih tinggal di Mullumbimby. Meski sudah delapan tahun tinggal di Amerika dan menganggap LA sebagai rumah, Iggy enggak bisa lupa dengan kota kecil Mullumbimby ini. Iggy masih ingat dengan kesederhanaan yang ada di kota itu, girls.
"There's one of everything. Hanya ada satu supermarket, satu toko bunga, satu bakeri, bahkan satu salon. Kamu pasti tahu siapa saja pemilik toko di sana karena toko itu dimiliki oleh keluarga yang sama secara turun temurun. Kota itu terasa kecil karena umumnya pada tinggal di daerah perbukitan. Mereka baru turun ke kota kalau mau membeli makanan atau bertemu teman." kenang Iggy.