Mendengar kabar mendadak bahwa orang-orang terkasih berada dalam pesawat Air Asia QZ8501 tentu memberi kesedihan mendalam. Para keluarga kru pesawat pun berusaha tetap tabah dan mencoba ikhlas apa pun yang telah terjadi. Berikut keresahan keluarga dari tiga kru Air Asia QZ8501.
Wismoyo adalah sosok pramugara yang soleh dan berbakti sama orangtua. Setiap pergi terbang atau bertugas, ia selalu mengabarkan ibunya. Tapi, saat bertugas untuk rute Surabaya-Singapura, ia belum 'pamit'. Kepada Metrotvnews.com, Sri menuturkan, "Saya enggak ngerti (soal jadwalnya). Awalnya, saya enggak yakin itu Yoyo. Kalau itu Yoyo, kok, enggak pamit."
Kepada Tribunnews.com, Leli menceritakan tentang sosok Saiful. Leli enggak berhenti-hentinya berdoa agar diberikan jalan terbaik dari Tuhan terkait nasib adiknya. Ia juga masih berharap adanya mukjizat sambil memantau perkembangan pencarian pesawat Air Asia di berita-berita. Namun, jika kemungkinan terburuk yang ia dapati, Leli dan keluarga mengaku ikhlas.
Angela memasang beberapa foto ayahnya di Instagram berikut caption yang enggak berhenti berdoa untuk keselamatan ayahnya. Angela juga sempat menanggapi komentar enggak enak soal korban-korban penumpang Air Asia yang menggunakan harga terbang murah atau pun soal ayahnya sendiri.