Fakta Yang Dirasakan Tubuh Kita Saat Sakit Hati Karena Putus

By Marti, Senin, 23 Juni 2014 | 16:00 WIB
Fakta Yang Dirasakan Tubuh Kita Saat Sakit Hati Karena Putus (Marti)

Tiap sakit hati, pasti kita merasa tubuh kita ikut merasakan bukan? Sakit hati memang terhubung dengan tubuh kita, jadi jangan heran kalau kita merasakan sesuatu tiap kali merasa sedih atau kecewa. Apa saja ya fakta yang dirasakan tubuh kita saat kita sakit hati karena putus?

Menurut dunia medis, Dr Ronald McCoy, Royal Australian College of General Practitioners, menjelaskan kalau tubuh kita jelas bereaksi negatif saat putus. Kalau kita melihat scan otak seseorang yang baru saja putus, hal ini akan berhubungan dengan apa yang dirasakan orang itu di bagian lain tubuhnya. Rasa sakit ini timbul karena reaksi stress pada tubuh kita. Rasa sakit ini merupakan fenomena perasaan yang ternyata bisa terhubung dengan fisik seseorang.

Setiap kali kita merasa sakit hati saat putus, otak kita bereaksi sehingga mempengaruhi berbagai hal pada tubuh. Salah satu hal yang paling sering terjadi adalah adanya stimulasi otak menjadi ketagihan. Hal ini yang menjadi alasan kenapa kita secara alami bisa berubah menjadi terobsesi akan sesuatu setelah putus. Atau bisa jadi menjadi depresi karena sakit hati tersebut. Selama beberapa hari saat menjalani fase sakit hati, penelitian membuktikan tubuh kita akan merasa tersiksa, dan hal ini normal. Setelah beberapa minggu kemudian, rasa sakit pada tubuh kita berkurang, saat ini biasanya kita masuk dalam fase penyembuhan. Kalau merasa sulit move on atau tetap merasa depresi saat putus setelah satu bulan, jangan malu untuk berkonsultasi dengan ahli medis.

Saat kita putus, kita akan berubah menjadi anti sosial. Studi mengungkapkan bahwa anti sosial ini terjadi karena trauma dan khawatir saat kita melihat mantan dekat dengan seseorang. Sulitnya move on juga dipicu oleh masalah ini, salah satunya karena tekanan sosial media. Minta dukungan sahabat dan orangtua agar kita merasa kuat.

Secara teknis, tubuh akan mengeluarkan air mata karena emosi yang kita rasakan. Air mata ini dirasakan karena otak menerima sinyal berduka. Berduka karena kehilangan seseorang sehingga tubuh bereaksi dengan mengeluarkan air mata. Menangis adalah salah satu cara tubuh melepaskan hormon stress. Makanya kita merasa lebih baik setelah menangis.