Sejak sepuluh tahun lalu, pemerintah Tuvalu sudah meminta bantuan Australia untuk mengungsikan 12 ribu penduduknya ke sana. Titik tertinggi di negara mungil ini hanya sekitar 4,5 meter. Pulau-pulau besar di sana terendam air hingga setengahnya, dan pulau-pulau kecil tenggelam. Bukan enggak mungkin lima puluh tahun lagi, Tuvalu tinggallah sebuah nama.
Naiknya permukaan air laut secara global ditambah es di pegunungan Himalaya yang makin banyak mencair, membuat permukaan air di daerah teluk Bengal naik dratis setiap tahunnya. Sejak tahun 1969, pulau ini telah mulai tenggelam dan mencapai dua pertiganya di tahun 2006. Hingga sekarang sudah lebih dari tujuh ribu penduduk diungsikan.
Daratan di pesisir Shishmaref menghilang tersapu ombak dan permukaan air laut yang semakin naik. Banyaknya es yang mencair juga membuat struktur tanah enggak stabil sehingga banyak rumah rusak. Perubahan iklim di sana juga menyebabkan badai makin dahsyat sehingga menimbulkan erosi yang memakan daratan hingga sekitar 38 meter. Meski sudah dibangun tembok untuk menahan air laut, daerah ini tetap kehilangan daratan rata-rata 3,3 meter setiap tahunnya. Alhasil sekitar 600 penduduk di sana terancam hidupnya dan kebanyakan harus mengungsi. Saat ini dari 213 desa di Alaska, lebih dari 80 persen rusak karena masalah yang sama.
Sebagi negara kepulauan, tentu saja Indonesia juga terancam, apalagi pulau-pulau kecilnya. Kalau enggak ada perbaikan lingkungan, Departemen Kelautan dan Perikanan memerkirakan hingga tahun 2030, Indonesia akan kehilangan sekitar dua ribu pulau. Saat ini pulau yang terancam tenggelam di antaranya adalah ratusan pulau kecil di perairan Maluku, Pulau Batu Beranting, Nipa, Putri dan Pelampong di daerah Batam, dan pulau cantik, Samalona, di pantai selatan Sulawesi Barat pun diperkirakan akan menghilang tahun 2020.
Badan Riset Kelautan dan Perikanan DKP juga menyatakan sejak tahun 2005 Indonesia sudah kehilangan setidaknya 24 dari 17.504 pulau-pulau. Pulau-pulau itu adalah Gosong Sanjai, Karang Linon Kecil, Karang Linon Besar, Pusung, Mioswekel, Tikus, Inggit, Begonjai, Kikis, Urbinasi Kiakep, Lereh, Terumbu Daun, Sijaujau, Lawandra, Laut, Niankin, Ubi Besar, Ubi Kecil, Nirwana, Dapur, Payung Kecil, Air Kecil, dan Nyamuk Kecil.
(aisha, foto: wired.co.uk, umt.edu.my, coastalcare.org, freewebs.com, mymaldives.com, thesinkingoftuvalu.com, ndonesiaundiscovered.com)