Keajaiban Dunia Buatan Manusia

By Astri Soeparyono, Minggu, 9 Juni 2013 | 16:00 WIB
Keajaiban Dunia Buatan Manusia (Astri Soeparyono)

Keajaiban dunia enggak hanya berasal dari alam. Menara Eifel, Candi Borobudur dan banyak lainnya adalah contoh keajaiban dunia buatan manusia yang luar biasa. Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, manusia terus membuat banyak kejaiban-keajaiban.

Palm Jumeirah adalah pulau buatan manusia yang dibangun dari hasil reklamasi tanah oleh sebuah perusahaan di Dubai. Palm Jumeirah, terletak di area pesisir pantai Jumeirah, merupakan bagian dari Palm Islands (pulau buatan lain di Dubai). Bentuknya seperti pohon palem, bermahkota dan memiliki 17 daun, ada pulau berbentuk sabit yang mengelilinya membentuk 11 kilometer. Pulau berbentuk sabit ini berfungsi sebagai pemecah gelombang. Berkat pulau ini, diharapkan pariwisata di Dubai semakin meningkat.

Grand Canyon yang berada di sungai Colorado ini adalah jurang curam. Disitulah berdiri Grand Canyon Skywalk, sebuah platform berbentuk tapal kuda yang bisa dilalui orang. Platform ini super bikin tegang, soalnya bergantung tepat 4000 kaki di atas tanah. Ketebalan kaca pada Grand Canyon Skywalk adalah 4 inchi. Pengunjung harus memakai kaus kaki anti gores kalau mau melihat-lihat pemandangan disana. Hiii, berani enggak,girls?

 

Burj Khalifa adalah pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab. Diresmikan pembukaannya pada tahun 4 Januari 2010, gedung pencakar langit ini jadi bangunan paling tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Mengalahkan Taipei 101 yang sempat jadi bangunan tertinggi dunia pada tahun 2007. Ketinggian bangunan ini adalah 828 meter (2.717 kaki).

Oasis of the seas adalah kapal terbesar di dunia dengan bobot 225.280 ton. Kapal ini memiliki kabin 20 tingkat, dibangun dengan biaya Rp 14 triliun dan menampung 6300 penumpang. Dan bagi kita yang pengin menikmati fasilitas mewah kapal ini, minimal kita harus punya uang 50 juta rupiah. Wow!

Pesawat ini dirancang sangat ramah lingkungan. Materialnya tebuat dari serat karbon ramah lingkungan dan mampu menempuh jarak dua kali jarak tempuh Boeing 777. Di dalam ruangannya ada juga penerangan dengan gaya LED yang bisa mengurangi rasa jet lag selama perjalanan.