Skenario Terburuk Saat Mulai Pacaran Dengan Cowok

By Marti, Kamis, 1 Mei 2014 | 16:00 WIB
Skenario Terburuk Saat Mulai Pacaran Dengan Cowok (Marti)

Pacaran dengan cowok baru adalah momen yang menyenangkan, penuh kejutan, aneh, awkward. Tapi juga membingungkan, menakutkan dan bikin kita gugup. Kita hanya mengenal sedikit dirinya saat pdkt, dan berusaha membuat image yang baik supaya dia selalu terkesan dengan kita. Sayangnya, masa-masa ini banyak dari kita yang membohongi diri dengan pura-pura menjadi orang lain. Mungkin kita enggak berpura-pura atau bersikap jadi orang lain. Tapi setidaknya pasti semua cewek pernah melakukan skenario terburuk dan terjebak di dalamnya saat mulai pacaran.

Saat pacaran pertama kali dengan dia, kita enggak hanya berusaha bikin image sempurna, tapi juga menjauhi konfrontasi awkward dan percakapan yang bisa menyulut emosi. Makanya, banyak dari kita yang milih diam saat enggak suka sama sesuatu. Kita hanya menyimpannya dan malas membicarakan dengan pacar kita. Kita terlalu sibuk supaya cowok kita tahu kalau kita cewek easy going, cool atau santai. Padahal jauh di dalam hati kita merasa kecewa, kesal dan marah. Ini salah besar girls, semakin besar kita menyimpan atau enggak menegurnya, semakin besar kemungkinan dia melakukan hal lebih buruk di masa yang akan datang.

Saat baru pacaran dengan dia, kita merasa terlalu semangat dan terlalu bahagia. Sampai-sampai kita lupa dengan aturan dan peringatan apa cowok ini player atau apa gaya pacaran kita sehat dan enggak kelewat batas. Saking terlalu buta dengan perasaan suka, kita enggak merasa ada satupun hal yang salah sama kita berdua. Sampai ketika obsesi dan rasa semangat itu berkurang, kita baru menyadari ada yang salah. Sebaiknya, walau kita benar-benar jatuh cinta. Kita bisa mengerem keinginan kita sendiri. Jangan sampai kita melakukan hal salah dan merugikan diri sendiri.

Saking kepengin terlihat sempurna di mata pacar baru kita, kadang kita menutup cerita masa lalu. Saat ditanya, kita memilih berbohong supaya image kita terjaga dengan baik. Padahal, kalau kita enggak terus terang atau berbohong soal kesalahan kita sebelumnya, suatu saat bisa berakibat fatal. Kalau misalnya pacaran sebelumnya kita putus karena selingkuh, kenapa enggak jujur sama dia. Dan beri alasan kenapa kita selingkuh, dan kenapa kita memutuskan buat enggak selingkuh lagi. Dengan begitu, rumor yang akan dia dengar nanti sudah dijelaskan secara detail sebelumnya oleh kita. Jadi dia enggak akan mudah terhasut dan menerima kita apa adanya.

Supaya dia melihat kita sebagai cewek easy going dan cool, kadang kita pura-pura cuek. Kita percaya dengan sikap cuek akan bikin pasangan semakin betah karena rasa penasaran. Padahal, jauh di dalam hati cowok, mereka senang kalau diperhatikan sama ceweknya. Walau perhatian mereka enggak berlebihan atau kayak di serial drama yang serba romantis. Perhatian kecil justru akan membuatnya semakin betah dan enggan mencari pacar baru atau coba buat selingkuh.

Semua serba permainan saat kita mulai berpacaran, termasuk chat. Dengan permainan ini kita sering manipulasi chat dengan alih-alih supaya dia peka atau mengejar-ngejar kita seperti drama romantis. Makanya kita sering membalas sms pacar kita lebih lama, misal baru membalasnya 30 menit kemudian. Dan menunggu dia sms atau chat duluan.

Saat pertama kali pacaran sama dia, kita menuntut pacar kita melakukan hal yang kita inginkan. Kita memaksa dia pakai baju couple, panggil dengan panggilan sayang, atau minta dia menemani kita di salon. Tiap dia menolak kita pasti ngambek. Padahal dengan memaksakan keinginan yang belum tentu dia suka, akan memicu rasa enggak nyaman. Pada akhirnya dia berpikir ulang soal hubungannya dengan kita. Enggak pengin putus dalam waktu dekatkan?

Kesalahan lain yang menjadi bumerang buat kita adalah saat kita pura-pura suka sama minat yang cowok kita sukai. Misal, kita enggal suka nonton pertandingan bola, tapi biar cowok kita tertarik kita pura-pura suka. Selain ini adalah ide buruk, kita akan tersiksa dan terpaksa menutup kebohongan diri.

Karena lebih senang dan fokus sama urusan berdua, kita melupakan sahabat kita sendiri. Kita mulai sering absen hangout karena pengin nge-date sama dia. Kita juga enggak makan siang bareng di sekolah, soalnya pengin makan bareng pacar. Wajar girls, kita lagi berada di frase honeymoon. Sahabat kita akan mengerti kalau kita sedang jatuh cinta. Selama kita enggak benar-benar melupakannya.

Karena kita sudah punya status, bukan berarti kita punya kewenangan penuh buat seluruh hal yang sifatnya pribadi. Kita enggak boleh terobsesi memiliki dia seutuhnya, membatasi ruang gerak apalagi egois. Kalau bete hanya karena lihat foto pacar kita sama sahabat ceweknya di path atau pacar masih menyimpan foto mantan di Facebook, jangan keburu emosi. Selama kita stalking untuk mengetahui apa yang dia suka enggak masalah. Tapi jangan terlalu ekstrem stalking dia ya.

Cewek paling mudah melupakan sesuatu saat jatuh cinta. Kalau sebelumnya kita rajin bikin prakarya atau jogging, kita bisa vakum dalam waktu yang lama karena merasa ada hal yang lebih menarik dari hobi kita. Ingat girls, pacaran bukan jaminan kita akan lebih baik di masa depan. Makanya jangan mengorbankan hal yang sifatnya minat dan edukasi hanya karena pacar.

(stefanie, foto: moejackson.com)