Waspada Zona Merah Saat Pacaran!

By Marti, Rabu, 9 April 2014 | 16:00 WIB
Waspada Zona Merah Saat Pacaran! (Marti)

Saat pacaran, perjalanan kita enggak selalu mulus. Ibaratnya sedang berlayar, ada kala harus melewati rintangan yang berat sekalipun. Kadang enggak masalah mempertahankan saat kita berada di ujung tanduk atau zona merah. Triknya adalah...

Masalah klise dan paling umum saat pacaran adalah sahabat dengan pacar. Ada kala, sahabat kita enggak klik berteman dengan pacar. Saat pacaran dengannya kita masih bingung membagi waktu buat sahabat dan pacar. Belum lagi pacar kita jealous karena sahabat kita kebanyakan cowok. Ditambah sahabat menjauhi karena anggap kita lebih milih pacar. Duh!

Kalau sahabat enggak welcome, kita bisa memisahkan hal antara pacar dan mereka. Bagi waktu secara seimbang dan jangan ragu tetap mendekati pacar dan sahabat. Supaya keduanya merasa dihargai oleh kita. Dengan mengenalkan sahabat ke pacar, pikiran negatif pacar akan berubah karena dia mengenal sahabat kita lebih baik. Dan tentunya, sahabat kita akan enggak merasa kita lebih memihak pacar dan mau hangout dengan mereka.

Satu hal paling mengganggu saat pacaran adalah aktivitas pribadi kita. Kalau termasuk rajin ikut organisasi, les pelajaran, magang, komunitas hobi biasanya jadi zona merah pacaran. Cowok kita akan merasa kesal dengan jadwal padat dan merasa dibedakan.

Jangan merasa aktivitas menjadi beban girls. Prioritaskan yang menurut kita lebih baik. Mengorbankan hal penting dalam hidup hanya buat menyenangkan pacar adalah salah besar. Kita enggak pernah tahu ke depan apakah bisa bertahan lama dengannya. Sejujurnya, zona merah dalam hal ini adalah kalau kita berhenti dan lebih milih pacar. Coba bayangkan kalau kita melupakan aktivitas, kita akan kehilangkan banyak hal termasuk pengalaman berharga buat bekal hidup nanti.

Apapun hal yang dilakukan terburu-buru enggak menghasilkan hal yang baik. Kalau kita tergesa-gesa dan maksa, kita akan terperangkap, tertekan dan merasa enggak nyaman. Masalahnya banyak dari kita yang mudah jatuh cinta hanya karena hal klise. Cowok itu ganteng, stylish, pintar bla-bla-bla. Yang pasti apa benar kita jatuh cinta? Atau jangan-jangan hanya sekedar nge-fans?

Saat pdkt jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Kita belum bisa menilai dan tahu sikap aslinya hanya dalam satu minggu. Kalau kita sudah jadian, jangan menyesal dulu. Cari waktu time out, atau break sementara waktu untuk saling intropeksi dan meyakinkan diri. Kalau ternyata enggak bikin pacaran kita lebih sehat, sebaiknya putus saja girls.

Pacar kita populer di sekolah dan hobi hangout di malam hari. Sedangkan kita kebalikan darinya. Kadang kita merasa kesal dan khawatir dia melakukan hal buruk dibelakang kita. Bawaannya curiga dan kita jadi sering berantem karena itu.