Yang harus diwaspadai saat berpacaran adalah sikap otoriter. Siapapun enggak nyaman diatur atau mendapat tekanan selama pacaran. Terus, cara hadapi pacar otoriter gimana ya supaya hubungan tetap baik dan berlanjut?
Pacar maksa ingin kita memanggilnya dengan sebutan sayang. Masalahnya, kita enggak nyaman dengan sebutan itu. Kita tolak, dia marah dan anggap kalau enggak serius dan sayang sama dia. Duh!
Panggilan sayang klise banget saat berpacaran dengan seseorang. Ada yang nyaman dan ada yang enggak nyaman dengan itu. Jujur saja dan jelaskan panggilan biasa enggak merubah perasaan kita sama sekali. Kalau tetap memaksa, cari sebutan yang lebih umum atau enggak terkesan berlebihan. Misal, memanggilnya dengan nama kecilnya.
Kita nyaman beraktivitas dengan gaya casual. Tiba-tiba pacar kita nuntut memakai baju feminim karena suka dengan cewek feminim. Yang lebih ngeselin, dia minta kita pakai high heels dan manjangin rambut kita.
Kalau merubah gaya untuk sesuatu yang positif, sepertinya sah saja girls. Misal, pacar ingin kita pakai yang sedikit tertutup supaya enggak diganggu orang jahat. Tapi, untuk perubahan atas dasar keinginan pribadinya, coba tanya kepada diri sendiri. Worth it enggak sih berubah demi pacar? Kalau memang dia benar-benar sayang, seharusnya dia menerima kita apa adanya.
Dia tahu banget kita punya banyak teman cowok. Kita sering hangout bareng mereka dan memang sikap kita tomboy. Setelah pacaran, dia nuntut kita berubah. Dan selalu marah tiap kita bikin sikap yang enggak sesuai dengannya.
Hampir sama seperti merubah gaya, merubah sikap adalah hal yang besar. Coba bicarakan baik-baik dengan dia. Apakah dia juga mau merubah sikap yang bukan dirinya hanya demi kita? Sebaiknya, terangkan baik-baik kalau sikap kita memang seperti ini. Tapi enggak akan merugikan dan bikin image buruk di mata orang lain.