Siap mengikuti kisah luar biasa di 12 Oktober nanti, girls? Di tanggal ini akan berlangsung acara Estafet Story Challenge yang diadakan oleh Thumbstory (social media yang berbasis pada cerita pendek keluaran Gramedia Majalah).
Di acara Estafet Story Challenge ini akan ada 12 orang penulis sebagai peserta membuat sebuah cerita bersambung secara online dalam waktu 24 jam. Wah, seru yah? Selain Ruth Pricilia, Hilbram Dunar, Christina Juzwar dan Primadonna Angela, sekarang ada empat penulis kenamaan lagi yang ikutan!
Penulis novel Surga Retak ini ingin sekali memfilmkan novel-novel karyanya sendiri. Walaupun kesempatan itu belum berhasil diraih, dia tidak pernah patah semangat untuk menulis.
"Buat saya, menulis itu sama dengan 'ngobrolin sesuatu', cuma bentuknya tidak lisan tapi tulisan. Makanya ketika menulis saya merasa semua uneg-uneg di kepala bisa ditumpahkan, hingga kepala jadi ringan. Bahkan, sekarang-sekarang ini menulis sudah seperti obat untuk meringankan beban pikiran saya," tutup penulis yang terinspirasi karya-karya Budi Darma dan David Sedari ini.
Berawal dari hobi membaca, penulis yang juga berprofesi sebagai atlit berkuda ini jadi jatuh cinta pada dunia tulis-menulis. Hasilnya, 11 buku sudah diterbitkan. Dua diantaranya adalah novel Cinlok Accidentally in Love dan Dil3ma.
"Aku ingin sekali suatu saat buku-bukuku bisa diterjemahkan ke bahasa asing lain dan diterbitkan di negara-negara lain, seperti buku-buku Teenlit atau Chicklit karya penulis asing yang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia. Selain itu, aku juga ingin bukuku di filmkan, dan kalau bisa skenarionya aku tulis sendiri," ujar penulis novel Miss Cupid ini.
Penulis novel Jurai - Kisah Anak-Anak Emak di Setapak Impian ini sudah suka membaca cerita sejak SD. Mulai menulis sekitar tahun 2002-2003-an, Guntur sempat vakum karena merasa tidak berbakat.
"Saya jadi merasa tidak berbakat dan memutuskan vakum selama tahun 2006. Baru pada tahun 2007 saya berkenalan dengan majalah Sabili dan majalah-majalah lainnya, dan jadi juara hiburan dalam lomba menulis cerpen di Majalah Ummi. Di sana pikiran saya terbuka, saya nggak boleh fokus di satu media saja," ujar pemilik blog www.negerigunturalam.wordpress.com ini.
Dengan semangat yang kembali membuncah, Guntur aktif menulis cerpen lagi. Kali ini cerpen-cerpennya banyak yang keterima di berbagai media. Dari mulai harian nasional sampai majalah. Hingga akhirnya tahun 2011 Guntur berhasil menerbitkan novel pertama, JombloCenatCenut.Com.
Langkah awal Ika sebagai penulis novel baru dimulai saat duduk di bangku SMA. Ketika menulis debut novelnya yang berjudul A Very Yuppy Wedding, Ika langsung bikin rencana untuk bisa menerbitkannya dalam bentuk buku. Dan, usahanya tidak sia-sia.
"Selain debut novelku berhasil diterbitkan, aku juga berhasil masuk nominasi sebagai Penulis Muda Berbakat di Khatulistiwa Literary Award tahun 2008 lewat novel tersebut," ceritanya penulis novel Divortiare dan Antologi Rasa ini.
Dan Ika pun terus menulis karena imajinasinya pun tak pernah mati. "I find writing liberating! Menulis membebaskan imajinasiku. Aku bahkan tidak pernah menggunakan outline saat menulis, lho. I let the story flow one sentence at a time, so it's sort of adventurous. Dan, aku ikut mengalami exciting-nya, as the story unravels in my mind then on paper."
(astri/ sri ayu ambarwati, foto: dok. pribadi)