Pacaran Dengan Cowok Lebih Muda? Why Not?

By Marti, Rabu, 23 Oktober 2013 | 16:00 WIB
Pacaran Dengan Cowok Lebih Muda? Why Not? (Marti)

Sekarang udah enggak jamannya lagi malu mengakui kalau naksir sama adik kelas, girls. Cowok-cowok dengan usia yang lebih muda memang banyak yang keren dan siap digebet, tapi umumnya kita malu mengakuinya. Padahal, pacaran dengan yang lebih muda seru juga, lho. Tapi, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, nih, girls, sebelum memutuskan untuk jalan bareng adik kelas.

Salah satu enaknya pacaran sama cowok yang lebih muda yaitu pembawaan mereka yang cenderung santai dan bawaannya pengin senang-senang aja. Kita juga bisa ketularan hal ini, girls. Plus, bisa jadi pengalaman baru juga. Siapa tahu kita bisa sedikit rileks dari stres menjelang UN karena sikapnya yang ceria ini, he-he-he.

Kita mungkin mengidam-idamkan cowok yang dewasa tapi dia malah kekanak-kanakan banget. Karena dia lebih muda, kita berpikir bisa mengubahnya dengan mudah. Jangan pernah lakuin ini, girls. Justru ini tantangan bagi kita untuk sama-sama mengerti sikap masing-masing dan menerimanya.

Walaupun satu sekolahan, bisa saja lingkungan pergaulan kita dengan dia berbeda. Mungkin awalnya dia enggak pede jalan bareng teman-teman kita yang lebih tua dari dia. Jadi, enggak heran jika dia butuh waktu lama untuk adaptasi. Begitu juga jika dia mengajak kita jalan bareng teman-temannya, awalnya mungkin kita merasa kurang nyaman. Karena itulah kita butuh jujur dan mengungkapkan perasaan enggak nyaman itu. Dan, cari solusinya bareng-bareng.

Walaupun lebih tua bukan berarti semua pendapat kita harus dituruti. Jangan pernah egois dan mengabaikan pendapatnya sebelum dipikirkan matang-matang. Meski dia lebih muda, siapa tahu pendapat dia lebih benar dibanding kita.

Beda usia berarti beda lingkungan pergaulan dan kesukaan. Tapi, jangan jadikan hal ini sebagai halangan. Justru perbedaan inilah yang membuat kita jadi saling mengisi. Agar nge-date berjalan lancar dan kita enggak bete karena terus-terusan berantem, kenapa enggak memilih jalan tengah? Misal, jika dia suka film action dan kita suka film romantis, kita bisa memilih film drama-action. Adil, kan? He-he-he.